Suara.com - Semua orangtua tentu menginginkan yang terbaik untuk anak, termasuk urusan makan. Sayangnya seperti disampaikan Chef Stefu Santoso dari ACPI, kebanyakan ibu keliru mengenai anggapan soal makanan sehat sehingga membuat anak tak bersemangat untuk makan.
"Persoalannya, ibu-ibu itu ingin anaknya sehat, akan tetapi mereka mempersepsikannya dengan makanan diet. Jadi mereka mengurangi garam dan lain-lain, jadinya tidak ada rasa," ujar Chef Stefu di sela-sela temu media International Chefs Day 2018 Indonesia di Jakarta, Sabtu (20/10/2018).
Itu sebabnya, kata Chef Stefu, para ibu sebaiknya meluruskan kembali anggapan makanan sehat untuk anak. Menurut dia teknik masak juga berpengaruh dalam mempertahankan kualitas gizi pada makanan.
"Jadi, ibu harus benar dahulu memasaknya. Misal masak ayam goreng, itu sumber protein akan tetapi kalau masaknya kering, ya gizinya berkurang rasanya juga kurang enak. Sehingga bagaimana anak mau makan?" tambah dia.
Menurutnya, para ibu sebenarnya hanya perlu fokus untuk membuat masakan yang enak. Ketika rasanya lezat maka anak akan rindu dengan masakan sang ibu. Anak juga, kata dia, sebaiknya dilibatkan ketika memasak sembari mengenalkan dengan makanan yang sehat.
"Jadi, jangan takut sama asin. Garam boleh kok dipakai asal tahu batasannya. Jadi yang harus dibenarkan bagaimana teknik masak benar sehingga mendapatkan tekstur dan rasa yang tepat," tambah Chef Stefu Santoso.
Dalam kesempatan yang sama, pakar nutrisi Rita Ramayulis turut menekankan manfaat dari menanamkan kebiasaan mengonsumsi gizi seimbang sejak dini. Seringkali orangtua lalai dalam memperhatikan asupan gizi anak, padahal pemenuhan gizi saat usia sekolah merupakan awal yang bisa menentukan masa depan si kecil.
"Asupan gizi optimal akan mempengaruhi pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif yang berperan dalam tumbuh kembang anak, termasuk pembentukan karakter," tambah Rita Ramayulis.
Tak hanya manfaat untuk masa depan anak, Rita juga mendukung keterlibatan anak dalam proses memasak sebagai upaya menanamkan kebiasan baik. Ketika anak ikut terlibat di dapur, orang tua dapat sekaligus memperkenalkan cara mengukur porsi dengan cara sederhana.
Baca Juga: Lawan Qatar, Indra Sjafri Yakin Para Suporter akan Merahkan SUGBK
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental