Suara.com - Hilary Duff baru saja mengejutkan publik saat ia membuat pengakuan bahwa dirinya sudah membuat minuman smoothie dari plasenta atau ari-ari putrinya, yang dicampur dengan buah.
Hilary Duff meyakini kalau plasenta mengandung banyak manfaat kesehatan. Dikutip dari Contactmusic, ia pun mengaku membuat minuman smoothie dari plasenta sang putri dicampur dengan buah-buahan. Hilary ia mengatakan, hasilnya sangat lezat.
"Itu adalah smoothie yang paling enak yang pernah saya minum. Saya belum pernah minum smoothie yang begitu menyenangkan sejak saya berusia 10 tahun. Itu penuh kalori dengan jus dan buah, dan semuanya enak," kata Hilary Duff.
Tidak itu saja, Hilary Duff juga menyisahkan sebagian plasenta anaknya dan kemudian ia bekukan ke dalam lemari es. Hal itu ia lakukan agar bisa membuat smoothie lagi.
Aktivitas memakan plasenta ini memang ada dan kerap disebut placentophagy. Bagi orang-orang yang percaya, mengonsumsi plasenta diyakini bisa memberi manfaat apalagi untuk ibu setelah melahirkan.
Menurut kalangan yang memercayainya, mengonsumsi plasenta usai melahirkan memiliki beberapa manfaat mulai dari meningkatkan stamina, produksi ASI meningkat, hormon stres berkurang, kadar depresi usai melahirkan berkurang, membantu rahim kembali normal, dan banyak lagi.
Meski begitu, anggapan mengenai manfaat mengonsumsi plasenta belum terbukti secara medis sepenuhnya.
Mengutip BussinessInsider, dalam sebuah wawancara tahun 2013 di Glamour Magazine, bintang Mad Man, January Jones menyarankan ibu baru memakan plasenta untuk menghindari depresi postpartum.
Jones menjelaskan, plasenta mengandung prostaglandin (yang membuat rahim berkontraksi), dan hormon oksitosin yang mengurangi stres.
Para pendukung makan plasenta sering merujuk pada penelitian pada 1954 yang menemukan 181 dari 210 perempuan produksi ASI-nya meningkat setelah makan plasenta.
Baca Juga: Claudio Martinez Menyesal Pakai Ganja
Dan pada survei Ecology of Food and Nutrition pada 2013 menunjukkan, 189 perempuan merasakan manfaat positif dari makan organ tersebut dan yang lebih penting, mereka akan makan plasenta lagi setelah kelahiran di masa depan.
Sejumlah situs mendukung tren ini, dengan memosting resep plasenta panggang, plasenta pasta, dan smoothie plasenta. Bahkan ada peralatan untuk mengeringkan plasenta, menggiling, serta menjadikannya kapsul.
Mark Kristal, seorang ilmuwan di bidang saraf dan ahli placentophagia di University of Buffalo, menyimpulkan praktik itu harus memberikan keuntungan biologis fundamental untuk mamalia tapi sifat keuntungan ini tetap menjadi misteri.
Plasenta mengandung nutrisi dan hormon yang disampaikan ibu ke anak, tetapi tidak ada studi klinis untuk mendukung manfaat atau bahaya makan plasenta.
So, jika belum teruji klinis, masih berani makan plasenta sebagai makanan kesehatan? JIka Anda tertarik mencoba metode ini, disarankan untuk mengosultasikannya terlebih dahulu ke dokter.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 7 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Alpha Arbutin untuk Hilangkan Flek Hitam di Usia 40 Tahun
- 7 Pilihan Parfum HMNS Terbaik yang Wanginya Meninggalkan Jejak dan Awet
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
Terkini
-
K-Pilates Hadir di Jakarta: Saat Kebugaran, Kecantikan, dan Wellness Jadi Satu
-
Plak, Gusi Berdarah, Gigi Berlubang: Masalah Sehari-Hari yang Jadi Ancaman Nasional?
-
Mudah dan Ampuh, 8 Cara Mengobati Sariawan yang Bisa Dicoba
-
5 Inovasi Gym Modern: Tak Lagi Hanya Soal Bentuk Tubuh dan Otot, Tapi Juga Mental!
-
Dua Pelari Muda dari Komunitas Sukses Naik Podium di Jakarta Running Festival 2025
-
Seberapa Kuat Daya Tahan Tubuh Manusia? Ini Kata Studi Terbaru
-
Langkah Kecil, Dampak Besar: Edukasi SADARI Agar Perempuan Lebih Sadar Deteksi Dini Kanker Payudara
-
Ginjal Rusak Tanpa Gejala? Inovasi Baru Ini Bantu Deteksi Dini dengan Akurat!
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru