Suara.com - Penggemar komik Marvel dikejutkan dengan kematian komikus legendaris Stan Lee karena penyakit pneumonia. Pencipta karakter komik Spider Man dan Iron Man ini berpulang di usia 95 tahun.
Pneumonia sendiri merupakan infeksi atau peradangan akut pada jaringan paru yang diakibatkan bakteri, virus, jamur atau parasit. Pneumonia dapat menyerang siapa saja, baik anak, dewasa muda, atau orang tua. Di dunia terdapat 450 juta kasus pneumonia setiap tahunnya. Lalu bagaimana mekanisme pneumonia menyebabkan kematian?
Disampaikan Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia cabang Jakarta, Erlina Burhan, pneumonia bisa menyebabkan kematian jika masuk dalam derajat berat. Artinya, dalam tahap ini kuman tak hanya menginfeksi organ paru tapi juga merusak organ lain. Jika sudah begini, maka pasien biasanya akan mengalami gangguan sistemik di jantung, paru-paru, atau ginjal.
"Pneumonia bisa menyebabkan gagal organ sehingga memicu kematian. Jadi walau diagnosis awalnya pneumonia, maka bisa saja parunya terganggu, bisa saja jantung terganggu, ginjal terganggu. Ini kalau pneumonia berat," ujar Erlina dalam temu media peringatan Hari Pneumonia di Rumah PDPI, Jumat (16/11/2018).
Selain dipicu oleh derajat yang berat, kematian akibat pneumonia juga bisa dipicu oleh penyakit penyerta yang diidap pasien sebelumnya seperti penyakit jantung kronik, gagal ginjal kronik, penyakit hati kronik, penyakit paru kronik, penyakit metabolik, penyakit susunan saraf, riwayat penyakit pneumokokus invasif, dan riwayat penyakit pneumonia sebelumnya.
"Bisa juga dialami oleh pasien dengan kondisi immunosupresi atau penyakit autoimun yang mendapatkan steroid atau pasien kanker dengan pengobatan imunosupresi, pengidap disfungsi limpa atau asplenia dan pengidap HIV," tambah dr Erlina.
Sebenarnya infeksi pneumonia bisa dicegah dengan menjaga daya tahan tubuh serta melakukan vaksinasi pada kelompok yang berisiko. Ada beberapa jenis vaksin yang terbukti efektif mencegah pneumonia antara lain vaksin pneumococcal polyscchasaride yang direkomendasikan untuk orang berusia 65 tahun atau orang berusia 2-64 tahun yang mengidap kardiovaskular kronik, penyakit paru kronik atau diabetes mellitus.
"Sementara vaksin live attenuated influenza direkomendasikan untuk orang berusia 5-49 tahun dan tidak diberikan pada kelompok risiko tinggi. Jadi meski tidak 100 persen mencegah pneumonia, ketika sudah divaksin dan terinfeksi maka gejala lebih ringan dan tingkat kesembuhan juga lebih tinggi," tandas dia.
Baca Juga: Dilecehkan Bos Justru Divonis Salah, Baiq Nuril Segera Dieksekusi
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Ini Dia Pemilik Tanggul Beton Cilincing, Perusahaan yang Pernah Diperebutkan BUMN dan Swasta
-
Kronologi Gen Z Tumbangkan Rezim di Nepal: Dari Blokir Medsos Hingga Istana Terbakar!
-
Menkeu Purbaya Masuk Kabinet, Tapi Rakyat Justru Makin Pesimistis Soal Ekonomi RI Kedepan
-
Bintang Liga Prancis Rp57,8 Miliar Tak Sabar Bela Timnas Indonesia pada Oktober
-
Inikah Kata-kata yang Bikin Keponakan Prabowo Mundur dari DPR?
Terkini
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas