Suara.com - Hiruk pikuk ibukota tidak akan terlepas dari kemacetan, dan tidak dipungkiri dapat menyebabkan stres, emosi, dan terlambat ke kantor, dan juga berpengaruh buruk untuk kesehatan yakni meningkatkan risiko penyakit serangan jantung.
Penelitian membuktikan bahwa sebagian orang yang pernah mengalami serangan jantung menyatakan bahwa sebelumnya mereka terjebak dalam kemacetan.
Temuan ini dilaporkan oleh para peneliti pada Konferensi Tahunan ke-49 American Heart Association dalam simposium Cardiovascular Disease Epidemiology and Prevention dilansir Hello Sehat
Annete Peters, Ph D, penulis utama penelitian ini yang berasal dari Institute of Epidemiology, Jerman, menyatakan bahwa risiko orang sehat untuk mengalami serangan jantung akibat terjebak macet, baik berkendara sendiri atau naik transportasi umum, bisa 3,2 kali lebih tinggi daripada kelompok orang yang memang sudah berisiko tinggi terhadap penyakit itu (baik karena faktor usia, gaya hidup, maupun riwayat penyakit terkait masalah jantung lainnya).
Hasil penelitian menunjukkan sekitar delapan persen serangan jantung dalam kelompok orang sehat tersebut dipengaruhi oleh kemacetan lalu lintas yang dialami sebelum serangannya muncul.
Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan bahwa perempuan memiliki risiko serangan jantung akibat kemacetan lima kali lebih tinggi ketimbang laki-laki. Namun, para peneliti belum begitu yakin apa penyebabnya.
Perlu dicatat bahwa penelitian ini tidak menyatakan bahwa macet adalah penyebab dari serangan jantung. Kemacetan hanya salah satu dari sekian banyak faktor lainnya yang dapat meningkatkan risiko Anda.
Hubungan darah tinggi dan serangan jantung
Untuk mengetahui penyebab pasti dari kemunculan serangan jantung setelah terjebak kemacetan, Peters dan rekannya melakukan uji lanjutan dan bekerja sama dengan para peneliti dari University of Rochester, New York.
Baca Juga: Tidak Hanya Mobil, Hyundai Mulai Kembangkan Drone
Ada sekitar 120 relawan sehat yang diikutsertakan dalam penelitian ini. Para relawan kemudian dilengkapi dengan elektrokardiogram dan alat lain yang mampu mengukur paparan polusi udara dan juga kebisingan di jalanan.
Para peserta ini kemudian diminta untuk menjalankan rutinitas hariannya seperti biasa. Sayangnya, hasil penelitian belum tersedia sehingga belum bisa diketahui apa penyebab pastinya.
Namun, Peters menduga bahwa stres, kebisingan suara jalanan, dan polusi emisi gas buang kendaraan adalah faktor-faktor yang menyumbang kontribusi besar dalam meningkatkan risiko serangan jantung akibat kemacetan.
Saat macet, otomatis paparan polusi ini menjadi semakin banyak terhirup oleh tubuh. Tak hanya itu, karena stres pun memang membawa dampak negatif nyata pada tubuh secara keseluruhan.
Efek negatif polusi dan kebisingan pada kesehatan jantung
Polusi udara mengandung berbagai macam senyawa berbahaya untuk tubuh. Dikutip dari laman American Heart Association, Dr Luepker, seorang ahli epidemiologi, menyatakan bahwa efek jangka pendek akut polusi cenderung menyerang orang-orang yang sudah lanjut usia dan sudah memiliki penyakit jantung.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas