Suara.com - Penggunaan antibiotik selama ini dikhawatirkan dapat memicu terjadinya resistensi atau bakteri kebal terhadap obat. Namun di sisi lain, penggunaan antibiotik juga dibutuhkan sesegera mungkin untuk mengatasi penyakit akibat infeksi untuk mencegah kematian.
Itu sebabnya, disampaikan Ketua Pengendalian Penggunaan Antimikroba Siloam Hospiltas Lippo Village (SHLV) Tangerang, dr. Wibisono, penggunaan antibiotik tidak dilarang namun harus digunakan secara rasional. Hal ini disampaikannya dalam seminar dan workshop memperingati HUT Ke-22 Siloam Hospitals Lippo Village (SHLV) Tangerang.
"Contoh kongkritnya adalah panduan pemberian antibiotik sesegera mungkin pada penanganan sepsis.
Pada tahap awal, sepsis dapat ditangani dengan pemberian antibiotik serta cairan infus dalam jumlah banyak," ujar dr. Wibisono.
Ia menambahkan, sepsis sendiri merupakan suatu keadaan di mana tubuh bereaksi hebat terhadap bakteri atau mikroorganisme lain. Jika tidak segera ditangani, sepsis dapat berujung pada kematian.
Disisi lain, dr. Wibisono mengakui bahwa penggunaan antibiotik yang berlebihan ataupun tidak sesuai indikasi dapat menjadi pemicu semakin berkembangnya bakteri yang resisten terhadap antibiotik. Mengutip hasil penelitian resistensi terhadap antibiotik pada 2000-2004 di RSUD Dr Soetomo Surabaya dan RSUP dr. Kariadi Semarang, dr. Wibisono mengatakan ada dua bakteri yang sudah kebal antibiotik antara lain Methicillin resistant Staphylococcusaureus (MRSA) dan bakteri penghasil Extended spectrum beta lactamases (ESBL).
"Penyebabnya sekitar 30-80 persen antibiotik tidak digunakan berdasarkan indikasi. Hanya batuk atau demam biasa langsung diberi antibiotik. Ini tidak sesuai indikasi," tambah dia.
Untuk itulah edukasi seputar penggunaan antibiotik yang rasional harus terus digalakkan ke masyarakat untuk mencegah terjadinya resistensi antibiotik. Di satu sisi, dr. Wibisono juga mengimbau masyarakat untuk lebih kritis jika diberi resep antibiotik oleh para tenaga medis.
"Melalui event ini, kami mengajak tenaga kesehatan untuk selalu mengingat bahwa penggunaan antibiotik itu harus rasional. Karena jika tidak sesuai indikasi dapat merugikan bagi pasien dan masyarakat," tandasnya.
Baca Juga: Kompetisi Basket Putri Srikandi Cup Siap Dihelat di Bali Hari Ini
Berita Terkait
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
iQOO 15 Resmi Meluncur di Indonesia: HP Flagship Monster Pertama dengan Snapdragon 8 Elite Gen 5
-
Rosan Tunjuk Purbaya Usai Sebut Kerjaan Kementerian Investasi Berantakan
-
6 Mobil Turbo Bekas untuk Performa Buas di Bawah Rp 250 Juta, Cocok untuk Pecinta Kecepatan
-
OPEC Tahan Produksi, Harga Minyak Dunia Tetap Kokoh di Pasar Asia
-
Menteri UMKM Sebut Produk Tak Bermerek Lebih Berbahaya dari Thrifting: Tak Terlihat tapi Mendominasi
Terkini
-
Kewalahan Hadapi Dunia Digital? Ini Tantangan Parenting Terbesar Orang Tua Masa Kini
-
Cuaca Lagi Labil, Ini Tips Atasi Demam Anak di Rumah
-
Gangguan Irama Jantung Intai Anak Muda, Teknologi Ablasi Dinilai Makin Dibutuhkan
-
BPOM Edukasi Bahaya AMR, Gilang Juragan 99 Hadir Beri Dukungan
-
Indonesia Masuk 5 Besar Kelahiran Prematur Dunia, Siapkah Tenaga Kesehatan Menghadapi Krisis Ini?
-
Susu Tanpa Tambahan Gula, Pilihan Lebih Aman untuk Anak
-
Diabetes Makin Umum di Usia Muda, Begini Cara Sederhana Kendalikan Gula Darah
-
VELYS Robotic-Assisted: Rahasia Pemulihan Pasca Operasi Lutut Hanya dalam Hitungan Jam?
-
Waspada! Obesitas Dewasa RI Melonjak, Kenali Bahaya Lemak Perut yang Mengintai Nyawa
-
Kota Paling Bersih dan Sehat di Indonesia? Kemenkes Umumkan Penerimanya Tahun Ini