Suara.com - Kanker merupakan penyakit yang ditandai oleh pertumbuhan tidak normal dari berbagai sel jaringan tubuh. Sel kanker ini bisa menyebar ke bagian tubuh lain dan menyebabkan kematian jika tak segera ditangani.
Bila selama ini metode penanganan kanker yang populer adalah kemoterapi dan radiasi, maka ada terapi terkini yang mampu mengatasi kanker. Yaitu bagian dari teknik kedokteran nuklir.
Disampaikan dr Hapsari Indrawati Sp.KN, Kepala Departemen Pengobatan Teknologi Nuklir MRCCC di Siloam Hospital, sebelum diterapi, pasien akan terlebih dahulu diperiksa dengan alat bernama PET (Positioning Emission Tomography) Scan untuk mendiagnosa jenis kanker dan penyebarannya.
"Tindakan medis dengan teknologi nuklir dilakukan setelah pasien menjalani terapi dan pemeriksaan," ujar dr Hapsari Indrawati ketika membawakan seminar di RS Siloam Bogor, belum lama ini.
Menurut Hapsari Indrawati, kedokteran nuklir belum terlalu populer di Indonesia karena hanya sedikit rumah sakit yang memiliki fasilitas ini. Belum lagi jumlah dokternya yang masih sangat minim, yakni hanya 42 orang yang tersebar di seluruh Indonesia.
"Jika pasien dirujuk dari dokter lain ke bagian saya, maka pasien akan menjalani pemeriksaan secara menyeluruh mulai dari ujung rambut hingga kuku kaki. Keuntungan jika melalui pemeriksaan dokter nuklir, pasien dengan cepat ditangani, karena penyakit yang diderita, sudah dapat dipastikan," tambah dia.
Obat yang diberikan ke pasien, tambah dia, bisa berbentuk cairan yang bisa diminum atau lewat suntikan, ada juga berupa plester.
"Penanganannya khusus dan bukan jenis obat rumahan. Pengobatan hanya bisa berlangsung di rumah sakit, pun saat membuka plester, karena penanganan limbah radiasinya harus khusus," tambah dia.
Dalam kesempatan yang sama Dr Thomas Tommy M. Ked. SpBS dari RS Siloam Bogor menyatakan edukasi mengenai penyakit kanker dan metode penanganan terkini harus digalakkan. Pasalnya kanker sering dikenal masyarakat sebagai tumor. Padahal tidak semua tumor adalah kanker.
Baca Juga: Personel Dewa 19 Ogah Diajak Ahmad Dhani Nyanyi Laskar Cinta
Ia menjelaskan tumor adalah segala benjolan tidak normal atau disebut abnormal. Tumor sendiri dibagi dua berdasarkan sifatnya yakni tumor jinak dan tumor ganas. Sedangkan kanker adalah istilah umum untuk semua jenis tumor ganas.
Kanker kata dia, bisa menimpa semua orang, pada setiap bagian tubuh, dan semua golongan umur. Meski demikian, menurut data kanker lebih banyak diidap orang yang memasuki usia 40 tahun ke atas.
"Kami berharap, dengan seminar bertema Pencitraan Mutakhir sebagai Pilihan Logis dalam Menentukan Keganasan dapat memberi tambahan wawasan bagi para peserta dan publik, untuk mengetahui cara pencegahan dan pengobatan kanker sedini mungkin," tandas dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group