Suara.com - Lupus eritematosus sistemik atau systemic lupus erythematosus merupakan penyakit autoimun kronik yang dapat menyerang berbagai organ. Nah, penelitian terbaru dari Universitas Indonesia menyebut pemberian suplemen sinbiotik (probiotik dan prebiotik) memiliki efek baik bagi pasien Lupus.
Penelitian yang dilakukan dr. Alvina Widhani, SpPD, KAI dan dipresentasikan pada tanggal 27 November 2018 dalam rangka ujian promosi Doktor dalam bidang Biomedik mendapatkan bahwa pemberian suplementasi sinbiotik sebagai terapi tambahan selama 60 hari dapat memperbaiki komposisi dan fungsi bakteri di usus.
"Pemberian suplementasi dapat menekan peradangan dan memperbaiki aktivitas penyakit pada pasien lupus, namun tidak didapatkan perubaan bermakna dari respons imun spesifik," tulis dr. Alvina, dalam rilis resmi yang diterima Suara.com, Selasa (27/11/2018).
Pemberian suplementasi sinbiotik yang berisi probiotik (bakteri saluran cerna yang bermanfaat untuk kesehatan) dan prebiotik (komponen diet yang dapat menstimulasi pertumbuhan bakteri komensal di saluran cerna) sebagai terapi tambahan pada pasien lupus diharapkan dapat memperbaiki keseimbangan tersebut.
Pengobatan standar saat ini pada pasien lupus adalah obat yang bersifat menekan kekebalan tubuh agar tidak berlebihan.
Selama penelitian pasien tetap meneruskan obat standar yang rutin dikonsumsi sebelumnya. dr Alvina menambahkan bahwa tidak terdapat perbedaan adverse event antara kelompok yang mendapat terapi sinbiotik dengan yang tidak mendapat terapi (plasebo).
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui apakah perubahan yang terjadi menetap setelah suplementasi dihentikan. Selain itu, perlu dilakukan penelitian dengan waktu intervensi yang lebih lama untuk mengetahui apakah terdapat perubahan respons imun spesifik
Lupus merupakan penyakit autoimun yang bisa menyerang berbagai organ, mulai dari sendi, kulit, dan sel darah, hingga ginjal dan saraf. Penyakit autoimun merupakan penyakit di mana sel kekebalan tubuh menyerang sel tubuh sendiri. Gejala lupus bisa ringan sampai mengancam nyawa.
Seseorang bisa terkena lupus karena memiliki faktor predisposisi genetik yang kemudian dicetuskan oleh faktor lingkungan seperti infeksi virus, sinar ultraviolet, atau hormon. Faktor lain yang juga berperan dan banyak diteliti saat ini adalah bakteri yang ada di saluran cerna.
Baca Juga: Lupus Picu Perlengketan Usus dan Gagal Ginjal pada Bocah Viara
Ketidakseimbangan bakteri saluran cerna dapat memengaruhi kekebalan tubuh, yang kemudian dapat memengaruhi aktivitas penyakit lupus. Oleh karena itu, upaya yang dapat memperbaiki keseimbangan bakteri di usus diharapkan dapat memperbaiki respons kekebalan tubuh pada pasien lupus sehingga dapat membantu pengobatan pasien.
Berita Terkait
-
Suplemen Vitamin D dan Omega 3 Tidak Bantu Cegah Kanker
-
Lupus Picu Perlengketan Usus dan Gagal Ginjal pada Bocah Viara
-
Sita Obat Ilegal, BPOM Temukan Viagra Hingga Suplemen Pelangsing
-
Studi: 20 Persen Suplemen Diet Mengandung Bahan Obat Belum Teruji
-
Kaya Probiotik, Feses Bayi Bakal Dijadikan Suplemen
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Sepatu New Balance yang Diskon 50% di Foot Locker Sambut Akhir Tahun
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
Pakar Ungkap Cara Memilih Popok Bayi yang Sesuai dengan Fase Pertumbuhannya
-
Waspada Super Flu Subclade K, Siapa Kelompok Paling Rentan? Ini Kata Ahli
-
Asam Urat Bisa Datang Diam-Diam, Ini Manfaat Susu Kambing Etawa untuk Pencegahan
-
Kesehatan Gigi Keluarga, Investasi Kecil dengan Dampak Besar
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang