Suara.com - Kompetisi olahraga lari puluhan kilometer tengah menjadi tren di Indonesia. Namun bagi Anda yang jarang berolahraga jangan coba-coba untuk tergiur mengikutinya.
Menurut dr. Michael Triangto, SpKO, olahraga harus dimulai dari level terendah untuk mendapatkan manfaat kesehatan. Pasalnya, ia menjelaskan bahwa semakin tinggi intensitas olahraga maka makin tinggi pula risikonya.
"Jadi kalau jarang olahraga jangan coba-coba ikut lari 10 kilometer. Sebaiknya mulai bergerak dengan aktivitas fisik yang ringan agar manfaat untuk kesehatan terasa," ujar dr Michael dalam temu media Kampanye Pentingnya Olahraga Bagi Kesehatan di Jakarta, Jumat (7/12/2018).
Ia menambahkan, olahraga ringan bisa dimulai dengan berjalan kaki atau naik tangga. Tapi seseorang, kata dia, harus mematuhi aturan BBTT atau benar, baik, terukur dan teratur ketika melakukan aktivitas fisik agar mendapatkan manfaat kesehatan.
Baik yaitu aktivitas fisik disesuaikan dengan kondisi fisik dan lingkungan. Benar yaitu aktivitas fisik dilakukan secara bertahap mulai dari pemanasan, latihan inti, dan pendinginan. Terukur yaitu aktivitas fisik dilakukan dengan mengukur intensitas dan waktu latihan. Teratur yaitu aktivitas fisik dilakukan teratur 3 hingga 5 kali dalam seminggu.
"Misalnya dimulai 20 menit sekali seminggu, lalu jika dilanjut jadi 150 menit per minggu maka manfaatnya lebih baik lagi. Naik lagi jadi 300 menit maka manfaatnya juga meningkat. Tapi jangan lupa risikonya juga meningkat tapi risiko yang dapat dikendalikan dengan baik," ujar dia.
Dr Michael pun mengatakan bahwa meski disibukkan dengan rutinitas sehari-hari, sesungguhnya aktivitas fisik dapat dilakukan dengan mudah di rumah, di tempat kerja, maupun di tempat umum. Contoh mudahnya adalah memilih menggunakan tangga dari pada lift, serta mengikuti kegiatan senam di kantor.
"Jadi jangan cari alasan olahraga nggak punya waktu atau nggak punya alat. Hanya dengan kursi saja kita bisa berolahraga atau bahkan tidak perlu alat apapun hanya jalan cepat atau naik tangga juga sudah berolahraga," tandas dia.
Baca Juga: Ditumpuk Ikan Asin, Polisi Gagalkan Penyelundupan 20 Kg Sabu dari Malaysia
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
-
Bukan Cuma Joget! Kenalan dengan 3 Influencer yang Menginspirasi Aksi Nyata untuk Lingkungan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
Terkini
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan