Suara.com - Apakah Anda pernah tertidur pulas tanpa mencopot lensa kontak sebelumnya? Jika ya, jangan coba-coba untuk mengulanginya. Kebiasaan menggunakan lensa kontak saat tidur dapat memicu beragam infeksi yang bisa berujung pada kebutaan.
"Ini seperti memakai kantong plastik di atas kepala saat tidur. Bisa menghambat pertukaran oksigen ke mata," ujar dr Rebecca Taylor, M.D., seorang dokter mata di Nashville, Tennessee.
Rebecca menjelaskan, ketika Anda terjaga, kornea menerima oksigen melalui kontak langsung dengan udara di sekitarnya. Hal ini tidak berlaku ketika Anda tertidur pulas dengan lensa kontak menutupi kornea mata.
"Jadi setiap kali Anda menutup mata saat tidur, pasokan oksigen berkurang karena kelopak mata bertindak sebagai penghalang. Tetapi ketika Anda tertidur tanpa melepas lensa kontak, hal ini dapat menjadi penghalang tambahan," ujar Rebecca seperti dilansir dari Medical Daily.
Tanpa oksigen yang cukup, kornea cenderung mengalami pembengkakan dan dapat berakhir dengan retakan kecil di permukaan. Hal ini meningkatkan risiko infeksi bakteri yang mungkin menyelinap melalui celah tersebut dan dapat berujung pada infeksi. Ada banyak faktor risiko yang mendukung kondisi ini, seperti seberapa sering Anda tertidur dengan lensa kontak hingga durasi tidur yang Anda penuhi.
Tak hanya itu, Rebecca menambahkan, penggunaan lensa kontak semalam suntuk terkadang dapat membuat Anda 6,5 kali lebih berisiko menderita keratitis, yang merupakan peradangan kornea. Dalam kasus yang kurang parah, hal ini biasanya dapat disembuhkan dengan tidak memakai lensa kontak sementara waktu.
"Tetapi jika infeksi berkembang, hal itu bisa menyebabkan ulkus kornea. Risiko yang paling buruk bisa menyebabkan kebutaan," kata Andrea Thau, O.D., di New York.
Namun jika tidak sengaja tertidur dengan lensa kontak, maka Anda tidak perlu panik. Waspadai kemungkinan gejala infeksi lainnya seperti mata merah, berair, dan muncul cairan berlebih yang menunjukkan Anda harus segera memeriksakannya ke dokter.
Meskipun ada lensa kontak yang disetujui FDA yang dapat dipakai untuk waktu lama, para ahli menyarankan untuk sebisa mungkin meminimalkan penggunaannya.
Baca Juga: Terungkap! Ternyata di Usia Segini, Anak-anak Setop Percaya Sinterklas
"Setidaknya diganti sekali seminggu, untuk mengurangi kemungkinan infeksi kornea," kata dokter mata Andre Horn memperingatkan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Mobil Bekas yang Lebih Murah dari Innova dan Fitur Lebih Mewah
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
Pakar Ungkap Cara Memilih Popok Bayi yang Sesuai dengan Fase Pertumbuhannya
-
Waspada Super Flu Subclade K, Siapa Kelompok Paling Rentan? Ini Kata Ahli
-
Asam Urat Bisa Datang Diam-Diam, Ini Manfaat Susu Kambing Etawa untuk Pencegahan
-
Kesehatan Gigi Keluarga, Investasi Kecil dengan Dampak Besar
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang