2. Bikin pegal dan sakit kepala
Suhu permukaan lantai lebih dingin daripada di atas kasur. Ketika tubuh terpapar oleh suhu dingin dalam waktu yang cukup lama, jaringan tubuh akan mengembang dan membengkak sehingga menyebabkan ruang persendian terdesak. Hal ini kemudian menimbulkan rasa nyeri sendi atau sensasi ngilu pada tulang Anda.
Beberapa orang juga justru rentan mengalami sakit kepala setelah lama tiduran di lantai karena penyebab yang sama. Suhu permukaan lantai lebih rendah tapi kelembapannya cukup tinggi sehingga suhu tubuh Anda turun tiba-tiba.
Perubahan lingkungan mendadak ini membuat kadar hormon serotonin dalam otak jadi tidak seimbang. Akibatnya, saraf-saraf otak bereaksi secara berlebihan dan menimbulkan sakit kepala.
3. Pilek dan masuk angin
Kata orang, tidur di lantai bisa bikin pilek dan masuk angin. Ini kurang tepat. Anda sebetulnya tidak bisa serta-merta kena pilek atau masuk angin setelah rebahan di lantai.
Masuk angin hanyalah sebutan bikinan orang Indonesia untuk mewakili berbagai gejala kombinasi dari maag (dispepsia) dan flu yang disebabkan oleh banyak hal berbeda, bukan disebabkan oleh “kemasukan” angin malam. Sementara pilek umumnya disebabkan oleh virus atau infeksi bawaan lainnya.
Namun begitu, saat Anda merasa kedinginan, Anda memang rentan jatuh sakit lebih cepat. Maka untuk mencegah “masuk angin”, sebaiknya gunakan alas seperti matras yoga atau selimut tebal saat tidur di atas lantai pada malam hari.
4. Debu, kuman, dan serangga
Baca Juga: Polisi Telusuri Jenis Narkoba yang Digunakan Dua Laki-laki Tak Berpakaian
Meski tampak bersih, permukaan lantai tetap menjadi hunian ideal bagi kuman, debu, dan binatang kecil lainnya yang tidak bisa Anda lihat dengan mata telanjang. Apabila Anda alergi debu atau rentan kena gigitan serangga, tidur di lantai bisa memperparah masalah Anda.
Maka itu, baiknya alasi lantai dengan matras tipis untuk menghindari risiko yang tidak diinginkan. Pastikan juga untuk menyapu dan mengepel lantai ruangan agar tidak ada remah makanan yang bisa mengundang datangnya semut atau serangga.
Karena semut dan serangga tentu cukup mengganggu tidur dan membuat tubuh Anda gatal saat digigit atau sebagian orang malah gampang elergi karena banyak debu tersebut di lantai.
Jadi perhatikan kondisi tubuh dan lantai yang menjadi tempat Anda akan tidur.
Berita Terkait
Terpopuler
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- Pembangunan Satu Koperasi Merah Putih Butuh Dana Rp 2,5 Miliar, Dari Mana Sumbernya?
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak
-
Satu-satunya dari Indonesia, Dokter Ini Kupas Potensi DNA Salmon Rejuran S di Forum Dunia
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar
-
Nggak Sekadar Tinggi Badan, Ini Aspek Penting Tumbuh Kembang Anak
-
Apoteker Kini Jadi Garda Terdepan dalam Perawatan Luka yang Aman dan Profesional
-
3 Skincare Pria Lokal Terbaik 2025: LEOLEO, LUCKYMEN dan ELVICTO Andalan Pria Modern
-
Dont Miss a Beat: Setiap Menit Berharga untuk Menyelamatkan Nyawa Pasien Aritmia dan Stroke
-
Jangan Tunggu Dewasa, Ajak Anak Pahami Aturan Lalu Lintas Sejak Sekarang!
-
Menjaga Kemurnian Air di Rumah, Kunci Hidup Sehat yang Sering Terlupa