Suara.com - Anda memang harus tahu apa bahaya abu vulkanik dari letusan Gunung Anak Krakatau bagi kesehatan.
Gunung Anak Krakatau sudah berstatus siaga usai mengeluarkan abu vulkanik berupa asap hitam dan awan panas. Abu vulkanik yang tebal dan berukuran sangat kecil itu tentu berbahayabagi kesehatan.
Dokter Flora Ekasari, spesialis Paru dan Pernapasan RSAU Halim Jakarta mengimbau untuk tetap waspada kepada masyarakat akan aktivitas hujan abu.
"Abu Vulkanik bersifat iritasi baik bagi paru, mata maupun kulit. Bahkan bisa menyebabkan kematian dan bersifat bahan karsinogenik (penyebab kanker). Menangani abu vulkanik pastikan kita terlindung dengan masker baiknya N95, kacamata khusus dan baju lengan panjang. Intinya agar tidak terhirup dan cepat jatuh ketanah. Masker perhatikan jangan sampai lembab karena bisa menyebabkan pertumbuhan kuman atau bercampur cairan asam," ujarnya saat dihubungi Suara.com, Jumat (28/12/2018).
Paparan abu vulkanik dalam jangka waktu singkat akan menyebabkan masalah pada kulit karena sifatnya yang mengandung karsinogenik. Flora mengungkapkan bahwa kulit dapat mengalami iritasi dan menimbulkan gejala berupa gatal dan kemerahan jika terkena debu vulkanik.
Iritasi ini juga dapat terjadi pada mata, dapat mengakibatkan gejala gangguan melihat berupa mata perih dan mata berair.
"Kalau masuk ke saluran atas bisa iritasi juga dan memunculkan banyak gejala," lanjutnya.
Flora mengimbau usahakan untuk tidak keluar rumah jika terjadi hujan abu. "Usahakan tidak keluar rumah dulu ya. Kalau memang harus, wajib gunakan pelindung diri," bebernya.
Perhatian khusus tentunya bagi para penderita penyakit paru PPOK, Asma, Jantung, Ibu hamil dan anak anak jika terpapar hujan abu vulkanik.
Baca Juga: Intip Keceriaan Ovi Sovianti Rayakan Natal untuk Pertama Kali
"Perhatikan jika mulai ada gejala-gejala segera ke dokter," imbau Flora.
Ia juga berbagi cara bagaimana membersihkan hujan abu. "Gunakan sekop untuk membersihkan sebagian besar endapan abu tebal (lebih dari 1cm). Gunakan sapu untuk abu yang lebih sedikit. Buang abu di kantong plastik yang cukup kuat untuk menampung abu. Atau ke truk jika ada, dan untuk memotong rumput hanya setelah hujan saja atau menunggu gerimis," pungkasnya.
Itulah penjelasan tentang bahaya abu vulkanik bagi kesehatan yang perlu Anda ketahui.
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Satu-satunya dari Indonesia, Dokter Ini Kupas Potensi DNA Salmon Rejuran S di Forum Dunia
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar
-
Nggak Sekadar Tinggi Badan, Ini Aspek Penting Tumbuh Kembang Anak
-
Apoteker Kini Jadi Garda Terdepan dalam Perawatan Luka yang Aman dan Profesional
-
3 Skincare Pria Lokal Terbaik 2025: LEOLEO, LUCKYMEN dan ELVICTO Andalan Pria Modern
-
Dont Miss a Beat: Setiap Menit Berharga untuk Menyelamatkan Nyawa Pasien Aritmia dan Stroke
-
Jangan Tunggu Dewasa, Ajak Anak Pahami Aturan Lalu Lintas Sejak Sekarang!
-
Menjaga Kemurnian Air di Rumah, Kunci Hidup Sehat yang Sering Terlupa
-
Timbangan Bukan Segalanya: Rahasia di Balik Tubuh Bugar Tanpa Obsesi Angka
-
Terobosan Baru Atasi Kebutaan: Obat Faricimab Kurangi Suntikan Mata Hingga 75%!