Suara.com - Alat cuci darah kini sedang jadi perbincangan hangat. Mencegah hoax berkembang dan membuat takut masyarakat, dokter pun angkat bicara soal alat-alat yang digunakan saat cuci darah.
Cuci darah merupakan proses penyaringan zat racun dan sampah dari darah di luar tubuh, karena fungsi ginjal yang menurun. dr. Erik Tapan, pemerhati kesehatan dari Rena Medika Klinik Hemodialisa, mengatakan setidaknya ada 3 alat yang digunakan saat proses cuci darah berlangsung.
"Tiga alat tersebut adalah mesin dialisis, dialiser (tabung cuci darah), dan selang dialiser," ujarnya dalam keterangan yang diterima Suara.com.
1. Mesin dialisis
Penggunaan mesin dialisis dibagi dua berdasarkan kondisi pasien, yakni mesin bagi pasien normal, dan mesin bagi pasien penyakit infeksi. Penyakit infeksi dalam hal ini adalah pasien cuci darah yang juga memiliki penyakit hepatitis, HIV, atau AIDS.
dr. Erik mengatakan mesin yang digunakan pasien infeksi tentunya dipisah dengan pasien non-infeksi.
"Kalau pada klinik atau rumah sakit yang mesinnya tidak banyak, umumnya TIDAK MENERIMA pasien infeksius. Semua pasien baru, WAJIB hukumnya diperiksa status infeksinya sebelum memulai proses dialisis. Pemeriksaan ini diulang setiap 6 bulan sekali," ujarnya.
2. Dialiser
Dialiser merupakan tabung tempat proses penyaringan darah berlangsung. dr. Erik mengatakan ada dua jenis tabung dialiser, yakni tabung yang single use (1 kali pemakaian) dan multiple use (hingga 8 kali pemakaian).
Baca Juga: Hoaks 7 Kontainer Surat Suara, Kubu Prabowo: Untuk Menciptakan Kekacauan
Dijelaskan dr. Erik, penelitian membuktikan bahwa tidak ada perbedaan hingga 8 kali pemakaian pada tabung dialiser, kecuali tabung tersebut rusak.
"Umumnya RS tipe A menggunakan metode single use, sedangkan tipe B ke bawa ada yang single use ada yang multiple use, tentu ini yang dibiayai BPJS. Kalau biaya sendiri, pake single use," katanya lagi.
3. Selang
Ditegaskan dr. Erik, setiap klinik pencucian darah maupun rumah sakit, baik bagi pasien BPJS maupun pasien mandiri, semua selang digunakan hanya satu kali.
Setelah selang digunakan oleh pasien, selang tersebut akan dibuang.
Karena itu, dr. Erik mengatakan tidak benar anggapan yang menyebut selang cuci darah digunakan berkali-kali, apalagi hingga 40 orang. Penggunaan dialiser alias tabung pun meski digunakan beberapa kali, hanya dipakai oleh orang yang sama.
Berita Terkait
- 
            
              Bantah Prabowo Selang Cuci Darah Dipakai 40 Orang, Ini Penjelasan RSCM
- 
            
              Bukan Hoax, Ini 4 Fakta Penting Soal Cuci Darah
- 
            
              Pertimbangkan Ini Saat Memilih Dokter untuk Program Bayi Tabung
- 
            
              Awalnya Bercanda, Parsilan Kesal Bacok Kepala Muji Pakai Sabit di Warkop
- 
            
              Studi Sebut Dokter Hewan Rentan Bunuh Diri, Kenapa?
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
- 
            
              Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
- 
            
              Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
- 
            
              Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
- 
            
              Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
- 
            
              Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
- 
            
              Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
- 
            
              Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
- 
            
              Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
- 
            
              Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
- 
            
              Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
- 
            
              Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
- 
            
              Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
- 
            
              Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
- 
            
              Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
- 
            
              Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan