Suara.com - Penggunaan minyak pada bayi kerap dilakukan oleh para ibu sejak zaman dahulu. Biasanya setelah mandi, tubuh bayi akan dilumuri minyak telon atau minyak kayu putih untuk mencegah kembung atau memberi kehangatan. Namun perlukan kebiasaan ini?
Disampaikan Dokter spesialis anak, Arifianto dari Satgas KLB Ikatan Dokter Anak Indonesia dalam akun instagram @dokterapin, definisi kembung pada bayi sangat subjektif. Meski struktur perut bayi dan balita tampak buncit, tidak berarti bayi dan balita mengalami kembung.
"Lah, kan bunyinya dung dung saat diketok. Itu wajar dong. Isi lambung kan Air (susu), makanan, dan udara. Bayi masih sering menangis, kan? Campuran semua itu menciptakan bunyi "dung dung" yang wajar pada bayi. Jadi bukan berarti kembung karena bunyi dung dung," ujar dr Apin dalam unggahannya, Rabu (9/1/2019).
Ia menambahkan, yang tidak wajar adalah ketika perut membuncit, disertai muntah hijau berulang, akibat sumbatan saluran cerna. Jika ibu ingin memberikan rasa hangat pada bayi, maka dr Apin lebih merekomendasikan penggunaan baju hangat yakni lengan panjang dan celana panjang. Namun jangan berlebihan seperti memakaikannya dua lapis baju.
"Tapi jangan salah, kadang orangtua mempunyai kekhawatiran berlebihan. Justru bayi senang dengan cuaca dingin. la akan banyak berkeringat ketika memakai pakaian dalam dan luar (2 lapis). Bayi yang mempunyai kecenderungan "biang keringat" akan menjadi tidak nyaman karena gatal akibat beruntusan," imbuh dia.
Nah jika bayi diberi minyak telon dan dikenakan pakaian hangat hingga dua lapis, dr Apin justru mengkhawatirkan risiko bayi mengalami dermatitis kontak yang bisa berupa alergi kulit akibat teriritasi minyak telon. Kulit bayi menjadi kering, merah, bahkan mudah luka.
"Semata mata akibat bayi 'tidak cocok' dengan penggunaan minyak, atau kosmetik bayi lain. Padahal niat orangtuanya baik, tapi bayinya yang tidak cocok," lanjut dia.
Itu sebabnya dokter Apin mengimbau agar para ibu, nenek untuk tidak perlu memberikan minyak, bedak, atau apapun pada bayi setelah mandi. Ia justru menganjurkan ritual memandikan bayi hanya dengan memakaikan sabun dan sampo lalu mengeringkannya dengan handuk tanpa diberi tambahan apapun.
"Ritual-nya cukup: mandi, boleh pakai sabun dan sampo bayi, lalu... Iangsung pakai baju aja. Nggak usah ditambahi macam macam," pungkasnya.
Baca Juga: Diteror Bom, Ketua RW: Lingkungan Rumah Wakil Ketua KPK Minim Penjagaan
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan