Suara.com - Lakukan Perawatan Esensial di Periode Emas Buah Hati.
Pertumbuhan dan perkembangan anak di 1000 hari pertama kehidupannya cukup penting. Dimulai dari 270 hari masa kehamilan sampai 730 hari (2 tahun) pertama setelah dilahirkan.
Pada periode itu, terjadi perkembangan yang sangat pesat sehingga masa itu disebut sebagai momen emas pertumbuhan sang buah hati.
Pada momen emas tersebut banyak hal yang perlu diperhatikan, salah satunya adalah perawatan kulit bayi.
Kulit bayi yang baru lahir sangat halus dan lembut, sehingga penting bagi ibu untuk menjaga kebersihan kulit dan memilih produk yang ramah terhadap kulit bayi.
Menurut dr Bernie Endyarni Medise, Sp A(K), MPH, kondisi kesehatan kulit bayi memerlukan perawatan khusus, karena kulit bayi berbeda dengan orang dewasa. Kulit bayi lebih tipis dan lebih sensitif dibandingkan kulit dewasa.
"Sehingga pada momen emas tersebut, penting bagi ibu untuk menjaga kebersihan kulit dan memilih produk yang ramah dengan kulit bayi yang sensitif," katanya.
Anis Dwinastiti, General Manager Marketing Pigeon Indonesia menuturkan Pigeon yang telah lebih dari 60 tahun menemani dan memahami kebutuhan ibu dan sang buah hati.
Pigeon mempersembahkan “Pigeon Baby Toiletries” yang ramah dengan kulit bayi, untuk menjaga kebersihan kulit. Produk ini dapat membantu ibu dalam melakukan perawatan kulit sang buah hati di momen emas kehidupannya,” katanya.
Selain perawatan kulit, stimulasi juga perlu dilakukan untuk mengembangkan kemampuan kognitif, fisik, dan sosial emosi anak. Stimulasi saat 270 hari pertama dapat dilakukan lewat suara maupun sentuhan atau tekanan lembut. Sedangkan stimulasi anak di usia 0-24 bulan, dapat dilakukan melalui aktivitas bermain maupun keseharian, misalnya saat menyusui (breastfeeding), dan sebagainya.
Baca Juga: Membandingkan Tabloid Indonesia Barokah dengan Obor Rakyat, Ini Hasilnya
Berikut beberapa tips yang dapat diterapkan ibu untuk menstimulasi anak di usia 0 – 24 bulan, diantaranya:
1. Cek apakah tumbuh kembang anak sudah sesuai usianya. Jika belum, konsultasikan lebih lanjut ke psikolog maupun dokter tumbuh kembang.
2. Gunakan aktivitas keseharian maupun bermain untuk media stimulasi yang dapat
mengembangkan keseluruhan potensi anak.
3. Sesuaikan cara stimulasi dengan karateristik dan tugas perkembangan anak.
4. Dampingi dan responsif terhadap setiap tindakan atau pertanyaan anak.
5. Berikan kesempatan untuk mengeksplorasi lingkungan tanpa banyak larangan dengan
tetap menjaga keamanan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Mobil Bekas yang Lebih Murah dari Innova dan Fitur Lebih Mewah
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
Pakar Ungkap Cara Memilih Popok Bayi yang Sesuai dengan Fase Pertumbuhannya
-
Waspada Super Flu Subclade K, Siapa Kelompok Paling Rentan? Ini Kata Ahli
-
Asam Urat Bisa Datang Diam-Diam, Ini Manfaat Susu Kambing Etawa untuk Pencegahan
-
Kesehatan Gigi Keluarga, Investasi Kecil dengan Dampak Besar
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang