Suara.com - Muntah Tiap 30 Menit, Bayi Nyaris Meninggal karena Dehidrasi Ekstrem
Seorang bayi mengalami dehidrasi ekstrem akibat muntah tiap 30 menit. Karenanya, bayi berusia 9 bulan tersebut nyaris meninggal dunia.
Samantha Marwood (31) menyebut bayinya yang bernama Vincent muntah berulang kali tiap 30 menit. Percobaan memberikan susu dan air gagal dan terus dimuntahkan oleh sang bayi.
Tak merasa badan anaknya panas, Samantha sempat menyangka anaknya sudah membaik. Namun setelah beberapa jam masih juga muntah, ia menyadari ada hal serius yang terjadi pada anaknya.
"Dia tidak memiliki energi, bahkan dia tidak bisa mengangkat kepalanya. Saya memeriksa popoknya dan itu kering, terakhir kami ganti lima jam sebelumnya juga kering," jelas Samantha seperti dilansir Himedik dari The Sun.
"Tubuhnya merah cerah seperti terbakar matahari, namun tangan dan kakinya sedingin es dan mulai kelabu."
Dengan bantuan ambulans, Vincent pun dilarikan ke rumah sakit. Ia mengalami dehidrasi ekstrem yang membuat gula darahnya turun dan menyebabkan kehilangan kesadaran.
Dokter mengatakan tubuhnya dalam kondisi mati, mengacu pada risiko kejang, kegagalan organ, kehilangan anggota tubuh, dan kematian yang dialaminya akibat dehidrasi ekstrem.
"Dokter memberi tahu saya bahwa tubuhnya sedang 'mati' lengan dan kakinya tidak responsif dan lemas, ini adalah tubuhnya yang berusaha melindungi otak dan organ vitalnya," jelas Samantha.
Baca Juga: Ahmad Dhani Ditahan, Prabowo Sambangi Mulan Jameela
Petugas medis di Hull Royal Infirmary menyatakan bahwa gula darah Vincent turun menjadi 1,7. Padahal kadar glukosa normal untuk bayi adalah sekitar 5-7.
Setelah dipompa dengan cairan, glukosa dan antibiotik, kondisi Vincent mulai membaik. Dokter mengatakan kepada Samantha bahwa seluruh cobaan ini bisa dihindari seandainya dia memberikan bayinya sachet rehidrasi murah seperti Dioralyte.
Dioralyte bekerja dengan mengganti air dan garam tubuh yang penting dalam kasus penyakit parah dan diare, dan itu dapat bekerja untuk bayi maupun orang dewasa.
Samantha sekarang ingin semua orang tua sadar akan kemudahan pengobatan murah yang dapat membantu mencegah penurunan gula darah yang fatal pada anak-anak. (Himedik.com/Dwi Citra Permatasari Sunoto)
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- Terbongkar dari Tato! Polisi Tetapkan Pria Lawan Main Lisa Mariana Tersangka Kasus Video Porno
- Buntut Tragedi SMA 72 Jakarta, Pemerintah Ancam Blokir Game Online Seperti PUBG
Pilihan
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak