Suara.com - Seorang wanita bernama Helen (31) mengalami kecelakaan yang membuatnya tak bisa orgasme selama 10 tahun.
"Saat itu di sore hari saat musim panas tepat beberapa bulan setelah saya berusia 18 tahun, aku dibonceng pacarku dalam perjalanan untuk bertemu teman-teman.
Aku menggunakan rok mini denim dan sandal hak tinggi. Aku benar-benar tak menyangka hari itu adalah hari yang mengubah hidupku.
Sebuah mobil tiba-tiba berputar di depan kami dan kami berusaha menghindarinya. Namun, seperti tak bisa terhindari, kami menabraknya dengan kecepatan 20 mil per jam.
Aku terpental dari motor, jatuh di tengah jalan dan terseret sejauh 20 meter. Helm terlepas, tali sandalku putus namun tak ada tulangku yang patah.
Aku bahkan tak mengalami jahitan apapun dan mereka hanya membersihkan lukaku dan membalutnya. "Ah, paling hanya bekas luka, untung tak ada yang lebih parah," pikirku.
Beberapa bulan kemudian, aku mulai mati rasa dan kesemutan di beberapa bagian tubuhku namun aku pikir itu tak ada hubungannya dengan kecelakaan itu sama sekali.
Tak hanya itu, tiga bulan setelahnya, aku juga kehilangan keperawanan dengan salah seorang teman yang sudah lama ku taksir. Aku benar-benar bersemangat, namun seks itu sangat menyakitkan.
Aku diberitahu bahwa seks pertama kali memang mungkin membuat tak nyaman, namun tetap ku coba. Kami tidak berkencan lama dan setelah itu kami putus. Aku juga tidak terburu-buru mencari pasangan yang baru lagi.
Baca Juga: Idap Sindrom Tetra-Amelia, Bayi Ini Lahir Tanpa Tangan dan Kaki
Sementara itu, gejala yang lain semakin buruk. Sekarang aku mengalami parestesia kronis, sensasi panas pada tubuh dan kesemutan, rasa ingin buang air kecil terus-menerus namun tak ada yang keluar. Bahkan aku harus bangun 10 kali semalam untuk pergi ke toilet.
Aku pergi ke dokter namun setiap kali mereka melakukan scan MRI, tak ada hasil yang ditemukan.
Aku belum pernah mengalami orgasme sebelum kecelakaan jadi aku tak tahu seperti apa itu rasanya. Aku pun merasa ada sesuatu yang salah ketika masuk kuliah.
Aku memiliki beberapa pasangan seksual tetapi masih tidak menikmatinya. Sekarang aku tahu, seks seharusnya terasa enak, tapi itu selalu menyakitkan.
Ketika aku memberitahu teman-temanku, mereka berkata, "Kamu harus menemukan seorang pria yang tahu apa yang dia lakukan." Aku mencoba, tetapi tidak pernah orgasme.
Aku bahkan memesan vibrator namun tak ada hasil. Mula-mula rasanya enak, lalu biasa saja dan akhirnya menyakitkan.
Berita Terkait
-
Hari Valentine Lebih Berarti bagi Pria daripada Wanita, Menurut Survei
-
Hasil Penelitian Ungkap Perbedaan Pria dan Wanita Saat Jatuh Cinta
-
Sempat Derita Anoreksia, Wanita Ini Ungkap Cokelat Menyelamatkan Hidupnya
-
Ketahui 5 Gejala Awal Kanker Serviks yang Sering Tak Disadari
-
Tunda Pengobatan Kanker demi Melahirkan Bayinya, Wanita ini Meninggal
Terpopuler
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
Pilihan
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
-
Gagal di Sea Games 2025, Legenda Timnas Agung Setyabudi Sebut Era Indra Sjafri Telah Berakhir
Terkini
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya