Suara.com - Italia Gunakan Teknologi Robotik Demi Tekan Penyakit Degeneratif
Bidang kesehatan Italia menurut Nicola Bianchi, Scientific Attache dari Kedutaan Besar Italia, cukup terkenal dengan pengobatan secara individu. Karenanya, riset ilmu pengetahuan mengenai kesehatan terus dikembangkan di negara tersebut.
Ada tiga sektor yang secara fokus ditangani kementerian kesehatan Italia, lanjuta Nicola, yakni masalah jantung, kanker, dan syaraf yang dinilai cukup penting.
Untuk menekan penyakit degeneratif tersebut, para ilmuan di Italia berinovasi dengan membuat beragam teknologi kesehatan, terutama robotik.
"Kami menggambarkan, bahwa layanan kesehatan di Italia tidak cuma dengan pergi ke rumah sakit, bertemu dokter dan mendapatkan obat saja. Tapi perlu adanya kerjasama di antara bidang lain, untuk membuat karya yang baik," kata dia saat ditemui dalam Pameran Seni 'Italy: The Beauty of Knowledge' di Museum Nasional pada Rabu (5/3/2019).
Menurut dia, ilmu pengetahuan tidak bisa berdiri sendiri, melainkan harus bergabung satu sama lain dengan bidang yang lain, termasuk kesehatan.
Dalam pameran seni yang diselenggarakan di Museum Nasional, Jakarta Pusat, mulai 6-31 Maret 2019, masyarakat Indonesia bisa melihat hasil pengembangan dari riset ilmu pengetahuan dalam bidang kesehatan Italia.
Kurator Pameran, Dr. Carla Giusti menjelaskan, salah satu yang terkenal dan sudah digunakan ialah Tangan Robotik Azzura, di mana tangan robotik ini bisa digunakan untuk manusia dengan sistem sensor dan kontrol yang ditanam di telapak tangan.
"Tangan robotik ini bisa diberi komando dari otak sehingga bisa merasakan sentuhan dan menggerakan jari-jari dengan baik. Jarinya digerakan oleh mesin dan bisa mengambil benda juga beradaptasi secara otomatis," jelas Carla.
Baca Juga: Apakah Arti Navigasi Penerbangan? Ini Dia...
Adapula penyangga leher untuk patah tulang yang terlihat cantik seperti aksesoris atau kalung yang dicetak secara tiga dimensi, serta Biocast yang dibuat untuk menstabilkan tungkai parametrik yang juga dicetak secara tiga dimensi.
Untuk membantu penyembuhan pasca stroke, ilmuan Italia juga membuat perangkat wajah yang dinamakan CYR, digunakan dengan cara memijat wajah drainase limfa dengan tujuan tarapeutik dan relaksasi.
"Di sini juga ada kulit tiruan yang sifatnya sama seperti kulit manusia. Jika ada yang membutuhkan transplantasi kukit, ini bisa dipakai," tutup dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
Terkini
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara
-
Jangan Abaikan! SADANIS: Kunci Selamatkan Diri dari Kanker Payudara yang Sering Terlewat