Suara.com - Bolehkah Anak yang Susah Makan Diganti dengan Susu Formula?
Tumbuh kembang anak merupakan hal yang menjadi perhatian utama orangtua. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang berbeda namun keduanya saling berkaitan satu sama lain. Pertumbuhan merupakan proses yang bersifat kuantitatif sehingga dapat diukur dengan menggunakan satuan panjang, satuan berat, dan ukuran kepala.
Sedangkan perkembangan adalah bertambahnya kemampuan struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks, bersifat kualitatif, pengukuran dalam dilakukan menggunakan skrining perkembangan.
Bicara perkembangan Anak, dr. Anjar Setiani, SpA selaku pembicara tentang laktasi membahas banyak hal, salah satu yang menjadi sorotan adalah mengapa anak kecil sulit disuruh makan apalagi makan sayur.
"Anak kecil memang suka yang kres-kres ya, suka yang teksturnya renyah, krispi agak keras, coba diberi kentang goreng, pasti doyan," buka dr Anjar dalam bahasan seminar kesehatan "Tumbuh Kembang Anak Untuk Generasi Optimal" di RSIA KMC, Minggu (10/3/2019).
dr Anjar juga menyoroti kesulitan orangtua kenapa anaknya susah diminta makan sayur.
"Anak nggak suka sayur coba tanya orangtuanya dulu, jangan-jangan orangtuanya juga nggak doyan sayur. Nah anak itu peniru ulung, orangtua harus mencontohkan dulu enaknya makan sayur ke anak, itu yang pertama," bebernya.
Lalu bagaimana jika anak tetap sulit makan sayur? apakah susu formula bisa menjadi solusi?
"Anak nggak mau makan lalu dikasih susu formula itu makin nggak mau makan. Karena ya bikin kenyang. Ingat ya para ibu, setelah anak 1 tahun, susu formula dan ASI itu menjadi snack baginya. Dibawah 1 tahun, iya kebutuhan bayi 100 persen terpenuhi oleh ASI, masuk usia 1 tahun ASI atau susu formula itu hanya cukup penuhi 40-60 persen gizinya. Nah sisanya ya harus dari makanan. Masuk ke umur 2-3 tahun, susu formula yang menjadi snack ini yang hanya menyumbang gizi seitar 20 persen, sisanya tetap kembali dari asupan makanan, makan nasi, pakai sayur dan sebagainya. Sekarang ya pintar-pintar sang bunda mengolah dan mengkreasikan cara makan terbaik untuk si kecil. Bila kesulitan konsultasikan dengan ahli gizi," tegas dr Anjar.
Baca Juga: Diturunkan di Stasiun Depok Lama, Penumpang KRL Gunakan Ojol
"Nah selepas acara, nanti didiskusikan lagi dirumah dengan suami, snack si kecil ini boleh ASI atau diganti susu formula, Itu nggak apa-apa," tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental