Ini adalah gangguan autoimun yang disebabkan ketika tubuh memproduksi antibodi yang merusak sel-sel dan selaput lendir, sehingga menyebabkan lepuh dan luka pada kulit. Biasanya, tubuh memproduksi antibodi untuk melawan kuman, tetapi dalam kondisi ini, antibodi salah mengira sel menjadi penyerang dan membunuh mereka.
6. Microcephaly
Microslcephaly adalah kondisi medis di mana kepala bayi jauh lebih kecil dari biasanya, karena perkembangan otak abnormal yang terjadi di dalam rahim. Kondisi ini terdeteksi saat lahir dan disebabkan oleh berbagai faktor genetik dan lingkungan. Tidak ada pengobatan untuk kondisi langka ini, tetapi terapi dapat membantu perkembangan anak.
7. Penyakit Von Hippel-Lindau (VHL)
Von Hippel-Lindau adalah penyakit genetik yang menyebabkan pertumbuhan tumor dan kista di dalam tubuh. Tumor biasanya non-kanker yang tumbuh di ginjal, pankreas, kelenjar adrenal, sumsum tulang belakang, otak dan saluran reproduksi. Namun, ketika tumor tumbuh di pankreas dan ginjal, mereka dapat menyebabkan kanker.
8. Methemoglobinemia Methemoglobinemia adalah kelainan darah yang terjadi ketika jumlah oksigen yang sangat sedikit diangkut ke sel. Hemoglobin adalah protein yang bertanggung jawab untuk membawa oksigen ke sel dan bagian tubuh lainnya.
Tetapi jenis hemoglobin lain yang disebut methemoglobin membawa oksigen ke darah yang tidak dilepaskan ke dalam sel. Ketika terlalu banyak methemoglobin diproduksi, ia dapat menggantikan hemoglobin normal, menghasilkan sangat sedikit oksigen yang diangkut ke sel.
9. Necrotizing fasciitis
Necrotizing fasciitis adalah infeksi jaringan lunak yang disebabkan oleh bakteri streptokokus grup A. Bakteri ini cukup berbahaya karena mereka berkembang lebih cepat untuk menghancurkan jaringan di kulit, otot dan jaringan subkutan. Bakteri memasuki tubuh melalui, luka, goresan atau luka operasi.
10. Penyakit Wolman
Penyakit Wolman adalah kelainan genetik langka yang disebabkan oleh mutasi pada gen lipase asam lisosom (LIPA atau LAL). Gen lipase asam lisosom menghasilkan enzim yang membantu pemecahan lemak dalam tubuh. Jika enzim tidak bekerja dengan baik, lemak mulai menumpuk dan menyebabkan kerusakan pada organ dan jaringan dalam tubuh.
Baca Juga: Kadishub Bandung: Penerapan Carpooling Tidak Monopoli
Walaupun dampaknya cukup berbahaya dan mengkhawatirkan, penyakit langka ini masih tidak banyak diketahui.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
Terkini
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah
-
Di Balik Krisis Penyakit Kronis: Mengapa Deteksi Dini Melalui Inovasi Diagnostik Jadi Benteng Utama?
-
Cara Mencegah Stroke Sejak Dini dengan Langkah Sederhana, Yuk Pelajari!
-
12 Gejala Penyakit ISPA yang Wajib Diwaspadai, Serang Korban Banjir Sumatra