Suara.com - Simak, Kata Dokter Soal Hubungan Minum Air dengan Risiko Batu Ginjal
Peringatan Hari Ginjal Sedunia atau World Kidney Day 2019 diperingati pada Kamis, 14 Maret ini. Masyarakat diajak untuk meningkatkan kesadaran akan penyakit ginjal.
Nah salah satu topik seputar penyakit ginjal yang menarik untuk diperbincangkan adalah efek dari kurang konsumsi air yang selama ini dianggap dapat memicu batu ginjal. Benarkah anggapan ini?
Disampaikan dr. Aida Lydia, PhD., Sp.PD-KGH, Ketua Umum PB Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PB PERNEFRI), penyakit batu ginjal sendiri merujuk pada adanya endapan batu di bagian ginjal atau saluran kandung kemih.
Biasanya jika batu mengendap di ginjal disebabkan oleh faktor genetik, asam urat yang tinggi hingga kurang konsumsi air minum.
"Kurang minum memang pemicu terbentuknya endapan batu di ginjal. Tapi bukan berarti kurang minum langsung kena batu ginjal. Itulah uniknya ilmu kedokteran. Tidak bisa dihitung seperti ilmu matematika. Tapi faktor risiko memang kurang minum," ujar dr Aida dalam temu media di Jakarta, Rabu (14/3/2019).
Aida menambahkan kebutuhan rata-rata konsumsi air manusia adalah delapan gelas. Namun pada orang dengan aktivitas yang berat, konsumsi air yang harus dicukupi dalam sehari pun bertambah.
Pun dengan orang yang memiliki berat badan tertentu, maka kebutuhan air juga harus disesuaikan.
Baca Juga: Sembuh dari Kanker, Ria Irawan Kembali Akting di Film Kuambil Lagi Hatiku
"Kebutuhan rata-rata delapan gelas. Tapi kalau olahraga banyak berkeringat kebutuhan bertambah. Kalau orangnya kecil mungkin butuhnya jadi lebih sedikit," tandas dia.
Berita Terkait
-
Kencing Berbuih Tanda Penyakit Ginjal, Ini Penjelasan Dokter
-
Perut Buncit Bisa Meningkatkan Risiko Penyakit Ginjal Lho
-
Mirip Ceker Ayam, Tulisan Tangan Dokter yang Jelek Ada Alasannya Lho!
-
Benarkah Pasien Ginjal yang Menjalani Cuci Darah Dipicu Hipertensi?
-
Waduh, Dokter Keluarkan Puluhan Benda Logam dari Perut Lelaki
Terpopuler
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
- 7 Rekomendasi Sabun Cuci Muka dengan Niacinamide untuk Mencerahkan Kulit Kusam
- John Heitingga: Timnas Indonesia Punya Pemain Luar Biasa
Pilihan
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
Terkini
-
12 Gejala Penyakit ISPA yang Wajib Diwaspadai, Serang Korban Banjir Sumatra
-
Stop Gerakan Tutup Mulut! 3 Metode Ampuh Bikin Anak Lahap MPASI di Usia Emas
-
Bukan Hanya Estetika: Ini Terobosan Stem Cell Terkini yang Dikembangkan Ilmuwan Indonesia
-
Kolesterol Jahat Masih Tinggi, 80 Persen Pasien Jantung Gagal Capai Target LDL-C
-
Waspada Ancaman di Tanah Suci: Mengapa Meningitis Jadi Momok Jemaah Haji dan Umrah Indonesia?
-
Dapur Jadi Ruang Kelas: Cara Efektif Ajarkan Gizi pada Anak Melalui Memasak
-
Waspada! Ini Alasan Migrain Sangat Umum Menyerang Anak dan Remaja
-
Ikan Sidat, Harta Karun Gizi Asli Indonesia: Rahasia Nutrisi Tinggi dalam Susu Flyon
-
Wajib Tahu! Kata Dokter, Korset Pasca Caesar Bukan Cuma Tren, Tapi Kunci Pemulihan Cepat
-
Bocoran Zaskia Sungkar: 3 Produk Wajib Ada untuk Kulit Newborn, Apa Saja?