Suara.com - Hii, Keseringan Stres Bisa Picu Glaukoma Hingga Kebutaan
Glaukoma merupakan salah satu penyebab kebutaan di Indonesia. Memiliki beragam penyebab, glaukoma disebut akan makin parah jika Anda sering merasa stres.
dr Tatang Talka Gani, spesialis mata subdivisi glaukoma UGM-RSUP Dr Sardjito, mengatakan faktor risiko glaukoma antara lain keluarga memiliki riwayat glaukoma, menderita diabetes atau hipertensi, memakai steroid, menderita mata minus yang tinggi, dan pernah mengalami trauma mata.
Sementara itu, faktor pencetus datang dari kebiasaan Anda sehari-hari, salah satunya stres. Menurut keterangan Tatang, stres yang disebabkan oleh tekanan dalam pekerjaan juga bisa menyebabkan glaukoma.
"Stres bisa juga sebagai faktor pencetus (glaukoma, -red). Kemudian di depan komputer. Sebetulnya bukan masalah di depan komputernya, tapi biasanya kita sering dikejar-kejar dengan pekerjaan itu," kata Tatang di Poliklinik Mata RSUP Dr Sardjito, Jalan Kesehatan, Mlati, Sleman, DI Yogyakarta, Kamis (14/3/2019).
"Bukan hanya masalah mengetik, tapi kita punya deadlines tertentu. Itu yang faktor pencetus glaukoma."
Sementara memandang layar gadget terlalu lama, meski tak baik untuk mata, bukan merupakan faktor pencetus glaukoma. Selain itu, pemakaian lensa kontak juga tidak secara langsung menyebabkan glaukoma.
Hal tersebut dijelaskan oleh Prof dr Suhardjo, SU, SpM(K), dokter spesialis mata sekaligus Ketua Divisi Oftalmologi Komunitas UGM-RSUP Dr Sardjito. Ia mengatakan, yang menyebabkan glaukoma bukanlah pemakaian lensa kontak, tetapi infeksi yang terkadang disebabkan olehnya.
"Bukan lensa kontaknya, tapi kadang bisa menyebabkan infeksi. Nah infeksinya itu bisa menyebabkan glaukoma. Jauh ya, kaitannya," ujar Suhardjo.
Baca Juga: Sedapnya Menu Cumi Tumis Petai ala Nikita Mirzani, Seperti Apa?
Sebelumnya telah dijelaskan Tatang, glaukoma adalah penyakit mata yang terjadi karena tekanan bola mata yang tinggi, berkurangnya serabut saraf penglihatan, hingga lapang pandang makin menyempit. Kebutaan di Indonesia sering terjadi karena glaukoma, satu peringkat di bawah katarak, sebagai penyebab kebutaan.
Namun, kebutaan karena glaukoma tidak bisa disembuhkan (irreversible) alias permanen. Berbeda dengan kebutaan karena katarak, yang disebut Tatang bersifat reversible atau bisa diperbaiki, sehingga penderita bisa melihat kembali. (Himedik/Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana)
Berita Terkait
-
Glaukoma Sebabkan Kebutaan yang Tak Bisa Disembuhkan, Ini Cara Mencegahnya
-
Mabuk Berat, Bola Mata Pria Ini Lepas dan Menggelinding
-
3 Alasan Orang Indonesia Memilih Operasi Lasik di Luar Negeri
-
Dipaksa Belajar untuk Masuk TK, Anak 2 Tahun Stres Hingga Botak
-
Perhatikan: Jangan Abaikan Gejala Penyakit Autoimun Berikut!
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan