Suara.com - Seorang siswa di China meninggal karena leukemia atau kanker darah. Bocah tersebur bernama Zhou Zuorui.
Anehnya, bukannya berbelasungkawa, sekolah malah menyebut meninggalnya bocah 9 tahun itu sebagai karma orang tuanya.
Sekolah yang mengajarkan budaya tradisional di timur laut China itu mengatakan, penyakit yang merenggut nyawa Zhou merupakan balasan atas dosa-dosa keluarganya, seperti diberitakan Next Shark, Jumat (22/3/2019).
Chongqing Morning News melaporkan, Zhou meninggal pada 11 Desember 2018 setelah jatuh sakit selama seminggu di Yukun Guoxue Experimental School di wilayah Yitong county, provinsi Jilin.
Seorang perawat sekolah dilaporkan merawat Zhou menggunakan obat tradisional China begitu gejalanya muncul untuk kali pertama. Menurut China Digital Times, perawatan yang dilakukan untuk demamnya antara lain terapi pengikisan dan bekam.
Selama perawatan, Zhou hanya diberi makan setengah mangkuk bubur sehari, serta bubuk makanan khusus yang diproduksi di kantor medis sekolah. Tak lama kemudian, mereka menemukan benjolan di perut Zhou, sehingga pihak sekolah akhirnya menghubungi orang tua Zhou agar membawanya ke rumah sakit.
Tiga hari sebelum kematian Zhou, pemeriksaan darah lengkap mengungkapkan bahwa sel darah putihnya turun menjadi 550,12, jauh di bawah tingkat normal (5.000-10.000). Selain itu, pencitraan medis menunjukkan bahwa Zhou mengalami hepatosplenomegali atau pembengkakan hati dan limpa, yang merupakan pertanda khas leukemia.
Zhou meninggal tanpa menjalani pungsi lumbar untuk mengonfirmasi leukemia. Meskipun demikian, ia menjalani perawatan untuk leukemia.
Setelah kematian Zhou, pendiri sekolah, Wang Hongqi, menyalahkan orang tuanya atas penyakit itu. Ia mengklaim bahwa dosa orang tua Zhou adalah penyebab kematian tersebut.
Baca Juga: Berkat Naluri Ibu, Gadis 8 Tahun Ini Ketahuan Sakit Kanker Darah
"Anak Anda menderita leukemia karena keluarga Anda telah berbuat dosa terlalu banyak," kata Wang, dikutip dari South China Morning Post. "Sebagai orang tua, Anda harus bertobat."
Orang tua Zhou lantas tak tinggal diam. Mereka marah atas tindakan sekolah dan berusaha mengajukan gugatan, tetapi polisi setempat memutuskan bahwa kasus itu gagal memenuhi standar untuk menetapkan tuduhan. Tak patah semangat mencari keadilan, mereka kemudian membawa masalah tersebut ke Weibo, hingga menarik perhatian biro pendidikan wilayah setempat.
Setelah diselidiki, Sekolah Yukun dinilai lalai dalam menangani kondisi Zhou, sehingga mengakibatkan keterlambatan dalam perawatan medis yang tepat. Mereka juga menemukan bahwa perawat sekolah tidak memenuhi syarat medis.
Sementara orang tua Zhou terus mencari keadilan, Wang berhasil menuntut mereka karena pencemaran nama baik. Dia juga menuntut permintaan maaf.
Berita Terkait
-
Jalani Perawatan karena Leukemia, Shakira Aurum Dapat Kado dari BLACKPINK
-
Alami Serangan Jantung karena Tersedak Cokelat, Ibu Muda Ini Meninggal
-
Meninggal Mendadak, Kekasih Atlet Renang Asal Hongkong Ini Tulis Pesan Haru
-
Real Time dengan Jaringan 5G, Dokter Ini Sukses Lakukan Operasi Jarak Jauh
-
Sedih, Balita yang Viral Karena Makan Pakai Sumpit Divonis Menderita Kanker
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
Terkini
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan
-
Bikin Anak Jadi Percaya Diri: Pentingnya Ruang Eksplorasi di Era Digital
-
Rahasia Tulang Kuat Sejak Dini, Cegah Osteoporosis di Masa Tua dengan Optimalkan Pertumbuhan!