Suara.com - Flu Disertai Nyeri Tulang, Waspada Gejala Chikungunya
Selain demam berdarah dengue (DBD) penyakit bersumber nyamuk lainnya yang harus diwaspadai adalah chikungunya. Rentan menyebar di musim pancaroba, chikungunya bisa terjadi pada siapa saja.
Dilansir Hello Sehat, chikungunya juga dikenal sebagai penyakit flu tulang. Penyakit ini disebabkan oleh virus jenis Chikungunya dari genus Alphavirus dan famili Togaviridae. Virus ini menyebar ke manusia oleh gigitan nyamuk betina Aedes aegypti atau Aedes albopictus yang terinfeksi.
Center for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat menyebut bahwa gejala chikungunya yang paling khas adalah demam dan nyeri di persendian, terutama sendi lutut, pergelangan, jari kaki, dan tangan, serta tulang belakang.
Demam yang terjadi karena chikungunya biasanya berkisar dari 39-40 derajat Celcius, tapi tanpa pola yang khas seperti pada DBD. Selain itu, kulit penderita juga akan terlihat kemerahan atau ruam selama demam, mata merah, muncul gejala flu, sering disertai kejang, mual, muntah, sakit kepala, dan kadang-kadang juga disertai diare.
Virus chikungunya memiliki masa inkubasi rata-rata 2-4 hari, sementara gejalanya timbul antara 3 hingga 10 hari setelah gigitan nyamuk yang terinfeksi. Dalam beberapa kasus, seseorang yang terinfeksi mungkin tidak mengelami gejala chikungunya seperti yang sudah disebutkan di atas sama sekali.
Infeksi chikungunya yang tidak tertangani bisa menyebabkan kesulitan bergerak hingga kelumpuhan. Meski begitu, kelumpuhan ini hanya bersifat sementara sebagai efek dari perkembangbiakan virus dalam darah yang menimbulkan perasaan nyeri pada tulang dan seputar persendian.
Secara rinci, beberapa hal yang harus Anda ketahui terkait gejala chikungunya adalah:
- Gejala chikungunya biasanya dimulai 2-4 hari setelah digigit nyamuk pembawa virus.
- Meski biasanya tidak menyebabkan kematian, gejalanya bisa sangat parah, bahkan melumpuhkan. Meski begitu, kelumpuhan ini hanya bersifat sementara.
- Kebanyakan pasien merasa lebih baik dalam seminggu. Pada beberapa orang, nyeri sendi bisa terus terasa selama beberapa bulan.
- Yang paling rentan mengalami chikungunya adalah orang dengan sistem imun lemah, seperti bayi yang baru lahir, lansia, dan orang-orang dengan kondisi medis seperti tekanan darah tinggi, diabetes, atau penyakit jantung.
- Orang yang pernah terinfeksi akan terlindungi dari infeksi berikutnya.
Beberapa gejala atau tanda lainnya mungkin tidak tercantum atau belum disebutkan. Jika Anda merasa cemas tentang gejala chikungunya seperti yang sudah disebutkan di atas, segera konsultasi ke dokter Anda. Dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan fisik dan tes penunjang lainnya untuk menemukan penyebab penyakit yang Anda alami.
Baca Juga: Musim Hujan, Malaysia Waspadai Wabah Chikungunya dari Thailand
Perlu dipahami bahwa penyakit Chikungunya jarang menyebabkan komplikasi yang fatal dan mengancam nyawa. Namun, gejala dari penyakit ini mungkin akan menganggu dan bisa memakan waktu beberapa hari untuk penyembuhan.
Oleh karena itu, penanganan yang tepat dan cepat sangat dibutuhkan agar proses penyembuhan pasien bisa berjalan lebih optimal.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
Terkini
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial