Suara.com - Sering Begadang Hingga Larut Malam, Risikonya Kematian Dini
Begadang hingga larut malam mungkin tak bisa dihindari karena berbagai alasan. Namun, jangan begadang sering-sering jika tak ingin alami kematian dini.
Banyak penelitian mengaitkan kebiasaan begadang dengan hasil kesehatan yang buruk. Hasil penelitian menyatakan orang yang cenderung begadang atau kurang tidur berisiko lebih besar mengalami kematian dini.
Dilansir Himedik dari Forbes.com, penelitian observasional terhadap peserta dari UK Biobank Study tidak mengarah mengenai hubungan sebab-akibat orang yang suka begadang dengan risiko kematian dini.
Tetapi, penelitian ini menemukan data bahwa orang yang sering terjaga hingga larut malam bahkan pagi memiliki risiko 10 persen lebih tinggi mengalami kematian dini.
Penelitian sebelumnya juga telah menemukan bahwa orang yang sering terjaga di malam hari cenderung memiliki masalah kesehatan di beberapa daerah penting, salah satunya menderita penyakit kardiovaskular.
Meski begitu, penelitian ini juga berkaitan dengan faktor lainnya yang tidak hanya karena begadang, seperti faktor usia, berat badan, frekuensi merokok dan status sosial ekonomi.
"Bisa jadi orang yang terlambat memiliki jam biologis internal yang tidak cocok dengan lingkungan eksternal mereka," kata Kristen Knutson, associate professor neurology di Northwestern University Feinberg School of Medicine.
"Ini bisa berupa tekanan psikologis, makan di waktu yang salah untuk tubuh mereka, tidak cukup berolahraga, tidak cukup tidur, bangun di malam hari sendirian, mungkin menggunakan narkoba atau alkohol. Ada banyak variasi perilaku tidak sehat yang berkaitan dengan bangun malam dalam gelap sendirian," tambahnya.
Baca Juga: Waspada, Tukang Begadang Lebih Rentan Terhadap Penyakit Mental
Studi ini juga berfokus pada tingkat diabetes, gangguan psikologis, neurologis dan gangguan pernapasan yang lebih tinggi dari orang yang sering begadang. Padahal kondisi itulah yang menyebabkan risiko kematian meningkat.
Karena itu, para peneliti menyarankan untuk lebih bisa menjaga waktu tidur dan hindari penggunaan TV maupun gadget hingga larut malam.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)