Suara.com - Kanker payudara adalah kanker yang paling sering didiagnosis di antara wanita di sebagian besar negara di seluruh dunia. Ada lebih dari 2 juta kasus kanker payudara tahun lalu.
Oleh karena itu, setiap perempuan sudah sepantasnya menjadi waspada terhadap perkembangan kanker mematikan ini.
Pemeriksaan kanker dapat dilakukan sendiri maupun melalui bantuan tenaga medis, seperti perempuan-perempuan dari Kolombia ini.
Perempuan di Cali, Kolombia, telah dilatih untuk bisa membantu sang dokter mendeteksi kanker payudara pada tahap awal. Menariknya, semua perempuan pembantu dokter ini adalah tunanetra.
Mereka bisa mendeteksi kanker payudara pada pasien karena mempunyai sensivitas yang tinggi di ujung jari mereka.
Sehingga mereka lebih bisa merasakan nodul atau pertumbuhan jaringan abnormal di bagian payudara.
"Orang dengan gangguan penglihatan memiliki peningkatan sensivitas," tutur kata Luis Alberto Olave, seorang ahli bedah dan koordinator proyek Hands Save Lives di rumah sakit San Juan de Dios, Cali.
"Ada rasa sentuhan yang lebih besar," sambungnya.
Seorang dokter bernama Frank Hoffman asal Jerman telah mengembangkan metode pemeriksaan payudara berbiaya rendah ini.
Ia memanfaatkan tenaga para perempuan tunanetra serta yang mempunyai gangguan penglihatan lainnya.
Baca Juga: Pil KB Tingkatkan Risiko Kanker Payudara dan Kanker Serviks? Ini Faktanya!
"Wanita yang melakukan pemeriksaan sendiri dapat merasakan tumor yang 2cm dan lebih besar. Dokter biasanya menemukan tumor antara 1cm dan 2cm, sedangkan penguji yang tunanetra bisa menemukan benjolan antara 6mm dan 8mm," sambungnya.
"Itu membuat perbedaan nyata. Itulah waktu yang dibutuhkan tumor untuk menyebarkan sel-sel ke dalam tubuh," tutur Hoffmann kepada BBC yang dilansir dari globalcitizen.org.
Metode ini pertama kali diuji di Jerman dan Austria, sebelum dibawa ke Amerika Selatan oleh perusahaan Jerman " Discovery Hands " dengan dukungan dari bank pembangunan Amerika Latin, Corporacion Andina de Fomento.
Penguji payudara menggunakan strip braille untuk memetakan segala kelainan atau benjolan di tubuh pasien.
Pasien mendapat manfaat melalui pemeriksaan individu yang lebih lama dan lebih personal. Jika kelainan terdeteksi, dokter melanjutkan dengan ultrasonografi dan mamografi.
Dokter Frank Hoffman melatih orang tunanetra menjadi ahli diagnosis yang sangat terampil. Ia telah membantu menjadikan perempuan tunanetra ini sebagai bagian penting dari infrastruktur perawatan kesehatan primer.
Berita Terkait
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
Perjuangan Nunung Lawan Kanker Belum Usai, Ada Obat yang Wajib Diminum Seumur Hidup
-
Banting Setir, Nunung Srimulat Kini Jadi Juragan Restoran: Rezekinya Dikasih Allah Lewat Sini
-
Bukan Prabowo, Pidato Presiden Kolombia Gustavo Petro Paling Keras sampai AS Walk out
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Roy Suryo Ikut 'Diseret' ke Skandal Pemalsuan Dokumen Pemain Naturalisasi Malaysia
Terkini
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!