Suara.com - 12 tahun sudah, Vinolia Wakidjo yang merupakan seorang wanita transgender (waria) mendirikan rumah singgah kebaya dan mendedikasikan dirinya membantu para penderita HIV/AIDS.
Jauh dari namanya yang terkesan tempat sewa pakaian, 'Kebaya' adalah kependekan dari Keluarga Besar Waria Yogyakarta.
Rumah singgah Kebaya yang terletak di Jalan Gowongan Lor, Malioboro, Yogyakarta ini adalah rumah yang dikhususkan untuk menampung dan merawat para penderita HIV/AIDS.
Vinolia Wakidjo atau yang akrab disapa Mami Vin sebagai pendiri rumah singgah Kebaya ini pun tak sendiri. Mami Vin juga dibantu oleh temannya yang bernama Mami Rully dan beberapa teman waria lainnya.
Mami Vin pun memiiki cerita dan alasan sendiri di balik perjuangannya mendirikan rumah singgah Kebaya ini untuk para penderita HIV/AIDS.
Ia mendirikan rumah singgah untuk menyambung harapan para penderita HIV/AIDS ini bermula dari ramainya kasus HIV yang ditudingkan kepada kaum homoseksual. Di mana kaumnya sebagai waria juga termasuk dalam homoseksual.
"Saat itu lagi ramai kasus HIV/AIDS dan selalu dikaitkan dengan kaum homoseksual. Nah, waria kan menjadi bagian kaum homoseksual. Jadi, ketika kita berada di masyarakat itu kita selalu di-bully katanya biangnya HIV," kata Mami Vin di rumah singgah Kebaya, Yogyakarta, Sabtu (25/05).
Saat itu Mami Vin yang juga seorang pekerja seksual pun merasa terketuk hati dan pikirannya untuk menghentikan anggapan masyarakat bahwa HIV/AIDS tidak hanya berasal dari waria.
Langkah awalnya dengan memutuskan berhenti menjadi pekerja seksual yang sudah dijalaninya selama 15 tahun. Karena, ia juga sadar betul hubungan seksual yang berganti-ganti pasangan itulah penyebab menyebarnya HIV.
Baca Juga: Banyak Anak di Pakistan Terinfeksi HIV Akibat Malapraktik, Kenali Gejalanya
"Karena mami dulu kan juga seorang pekerja seks. Pastinya mami nggak mau mati konyol, jangan-jangan nanti menjadi salah satu orang yang terinfeksi HIV gitu. Sehingga terlintas di pikiran mami waktu itu kalau harus keluar dari kehidupan malam," ujarnya.
Keputusan Mami Vin berhenti dari dunia malam itu pun bukan hal mudah. Artinya, ia harus siap dengan segala rintangan yang ada di depannya termasuk hidup tanpa uang.
Ia juga tak lupa memeriksakan kondisinya sendiri untuk memastikan dirinya termasuk penderita HIV atau bukan. Beruntungnya, Mami Vin tidak termasuk di antara penderita HIV dan itu yang membuat langkahnya untuk berubah semakin mantap.
"Alhamdulillah setelah menunggu hasil tes selama 1 bulan, hasilnya negatif. Padahal mami mungkin harusnya positif karena kan sudah berapa orang (berhubungan) sama mami selama 15 tahun. Kena penyakit menular seksual atau kelamin pun tidak," katanya.
Perjuangan Membangun Rumah Singgah Kebaya
Pada 1993 setelah berhenti menjadi pekerja seks itulah Mami Vin bergabung dalam sebuah organisasi di Yogyakarta bernama Lentera PKBI. Mulanya, organisasi tersebut fokus pada proyek Keluarga Berencana (KB) lalu turut membahas HIV/AIDS karena semakin marak kasusnya.
Berita Terkait
-
BRI Liga 1: Nermin Haljeta Harap PSIM Yogyakarta Bisa Jaga Tren Positif
-
Keajaiban Tersembunyi: Menelusuri Pantai-Pantai Eksotis di Gunungkidul
-
Eksplorasi Gudeg Jogja: Melestarikan Rasa dan Tradisi Kuliner
-
SMA Muhammadiyah 4 Yogyakarta Gelar Career Day Bersama UGM, UNY, dan UPN
-
Kerja Sama Strategis Telkom dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta: Kembangkan Ekosistem AI
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan