Suara.com - Sekarang ini penggunaan plastik memang sudah dikurangi. Namun ternyata, manusia tetap minum, makan, dan menghirup partikel mikroplastik setiap harinya.
Sebuah studi baru dalam jurnal Environmental Science and Technology dilansir dari National Geographic US menyatakan manusia mengonsumsi hingga 52 ribu partikel mikroplastik per tahun.
Jumlah itu belum termasuk partikel mikroplastik yang dihirup manusia yang mencapai lebih dari 74 ribu per tahun.
Partikel mikroplastik adalah potongan plastik yang lebih kecil dari 5 milimeter. Tetapi, masih banyak yang lebih kecil dari itu dan hanya bisa dilihat menggunakan mikroskop.
Studi ini pun melakukan penelitian mengenai mikroplastik yang ditemukan dalam bir, garam, makanan laut, gula, alkohol dan madu.
Hasilnya partikel mikroplastik yang ada di dalam makanan mencapai 15 persen dari kalori yang dikonsumsi rata-rata orang.
Peneliti juga meninjau jumlah partikel mikroplastik yang terdapat dalam air dan udara sekitar. Mereka menemukan air kran mengandung 4 ribu partikel mikroplastik.
Sedangkan orang yang mungkin sering minum air kemasan setidaknya telah menelan 90 ribu partikel mikroplastik.
Dalam kondisi ini para ilmuwan masih belum yakin partikel mikroplastik tersebut memberikan dampak buruk bagi kesehatan manusia atau tidak.
Baca Juga: Minum Air Rendaman Kismis Bantu Buang Racun dalam Tubuh, Begini Caranya
Namun, studi dari King's College di London beranggapan bahwa partikel mikroplastik yang menumpuk bisa menjadi racun yang merusak sistem kekebalan tubuh dan keseimbangan usus manusia.
Salah satu cara untuk melindungi diri dari kondisi tersebut dengan mengubah gaya hidup. Contohnya berhenti minum air kemasan dan jangan menggunakan tempat minum berbahan dasar plastik.
Karena kondisi ini bisa saja terjadi karena polusi udara akibat penggunaan plastik yang terlalu tinggi lalu berdampak pada kesehatan diri sendiri.
Berita Terkait
-
Lewat BRIN, Bagaimana Indonesia Ikut Menentukan Cara Dunia Baca Ancaman Mikroplastik Laut?
-
BRIN Pastikan Arsinum Aman dan Optimal Penuhi Kebutuhan Air Minum Pengungsi Bencana Sumatera
-
Denise Chariesta Operasi Plastik di Wajah, Klaim Habiskan Rp1 Miliar
-
Kapan Waktu Terbaik Minum Teh Hijau? Ketahui agar Manfaat yang Didapat Maksimal
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
Waspada Super Flu Subclade K, Siapa Kelompok Paling Rentan? Ini Kata Ahli
-
Asam Urat Bisa Datang Diam-Diam, Ini Manfaat Susu Kambing Etawa untuk Pencegahan
-
Kesehatan Gigi Keluarga, Investasi Kecil dengan Dampak Besar
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular