Suara.com - Sudah 1 tahun Agung Hercules menderita kanker otak glioblastoma stadium 4. Sebelum divonis kanker otak, Agung Hercules sempat menunjukkan gejala-gejala aneh yang tidak seperti dirinya.
Indra Bekti salah satu teman dekat Agung Hercules mengungkap sebelum temannya divonis kanker otak sempat kesulitan menghafal dalam sebuah proyek film dan sinetron.
"Jadi ya sempat sekitar pas sudah sakit masih sempat main sinetron atau film. Tapi ya udah tiba-tiba kok dia sempat kayak nggak bisa menghafal. Terus tiba-tiba kok sulit ngomongnya," ungkap Indra Bekti, saat dijumpai di kawasan Jalan Kapten P Tendean, Jakarta Selatan, Selasa (18/6/2019).
Selain Indra Bekti, Jeremy Tety juga mengungkap kondisi awal Agung Hercules sebelum masuk ke rumah sakit karena divonis kanker otak glioblastoma.
Jeremy Tety mengaku sempat melihat gaya bicara Agung Hercules yang berbeda ketika membintangi satu sinteron yang sama.
Agung Hercules yang dikenal lincah berbicara mendadak terdengar seperti kesulitan untuk berbicara dan sering mengulang ucapannya.
"Gejala awal ketahuan dari situ. Agung itu dulu sulit berbicara menyebut nama Mario Lawalata diulang berkali-kali saat syuting salah satu sinteronnya dia," kata Jeremu Tety, Senin (17/6/2019).
Perlu dipahami glioblastoma adalah sejenis tumor otak ganas yang bersifat kanker.
Melansir dari The Brain Tumor Charity, tidak semua kanker otak pasti akan memengaruhi daya ingat atau memori penderitanya.
Baca Juga: Penelitian: Cacar Air Bisa Turunkan Risiko Kanker Otak Jenis Glioma
Kerusakan daya ingat atau kesulitan mengingat tergantung pada tingkat keparahan dan letak tumor otak masing-masing penderita.
Lebih lanjut bahwa banyak area otak yang terlibat dalam menyimpan dan mengingat berbagai hal. Dalam hal ini seseorang tidak dapat memprediksi seberapa besar tumor otak akan memengaruhi daya ingat seseorang tanpa pemindaian.
Sebab, kondisi ini tergantung dari letak tumor otak. Adapun dua area otak yang sangat riskan jika terserang tumor atau kanker karena akan memengaruhi daya ingat, yakni lobus frontal dan lobus temporal.
Begitu pula dengan kesulitan komunikasi, tidak semua kanker otak maupun tumor otak memengaruhi kemampuan berbicara.
Sebagai contoh, lobus frontal terlibat dalam produksi bahasa dan lobus temporal terlibat dalam memahami bahasa.
Akibatnya, jika tumor Anda berada di salah satu lobus ini, tekanan dari tumor itu sendiri, pembengkakan di sekitarnya atau perawatan yang diarahkan pada area ini mungkin berdampak pada keterampilan komunikasi Anda.
Berita Terkait
-
Nilainya Tembus Rp20 Juta per Bulan, Apa Fungsi Tunjangan Komunikasi DPR?
-
Melihat Gaya Komunikasi Menteri Keuangan Baru Purbaya Yudhi Sadewa, Bisa Diterima Gen Z?
-
Narasi Damai ala Influencer: Cara Komunikasi Pemerintah yang Hilang Arah
-
Ruang Publik yang Terkolonisasi: Literasi, Media, dan Pertarungan Wacana
-
Komunikasi Massa: Antara Kuasa Informasi dan Manipulasi Realitas
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas