Suara.com - Seorang remaja bernama Sam Broadbent (18), menyatakan sebagai 'entovegan'. Ia mengikuti pola makan vegetarian dengan menambah nutrisi makanan yang dikonsumsinya dengan serangga, seperti belalang, semut, bahkan kalajengking.
Sejak Oktober tahun lalu, ia menghindari semua daging dan berhenti mengonsumsi produk hewani sejak Januari. Sekarang, ia meminum 'protein shake' dicampur dengan jangkrik yang dihancurkan.
Makanannya juga selalu ditambahkan dengan serangga. Pernah satu kali ia lebih memilih burrito isi belalang daripada makanan favoritnya, daging babi dan kentang manis.
Sandwich ayam dan keju yang selalu menjadi makanan pokok saat makan siang pun digantikan dengan sereal isi jangkrik.
Pada acara-acara khusus, ia akan memakan kalajengking panggang dan dijadikan burger, daripada burger seperti anggota keluarga yang lainnya.
"Pada awalnya Anda sedikit mual, tetapi Anda terbiasa. Setelah melakukan diet ini selama musim dingin dan musim semi, aku merasa lebih baik dari sebelumnya," ujar Broadbent kepada Daily Mail.
Ternyata minat Broadbent terhadap entomophagy, praktik memakan serangga, sudah ada sejak 2015 saat ia membantu ayahnya, Bill, mendirikan toko belanja online bernama Entosense.
Dia menambahkan bahwa dia telah memperbaiki deadlift, latihan powerlifting yang melibatkan punggung dan kaki, dari 86kg pada Oktober menjadi 150kg pada Juni.
"Kebugaran adalah motivator utama bagi saya ketika memutuskan untuk melakukan diet ini," katanya.
Baca Juga: Peneliti Menyarankan Makan Serangga karena Bergizi, Bagaimana Jika Alergi?
“Saya benar-benar mampu mendorong banyak latihan beban ayah saya beberapa bulan terakhir ini. Serangga adalah sumber protein yang luar biasa. "
Serangga memang sudah menjadi bahan makanan di sejumlah negara. Bahkan para peneliti sudah berulangkali melakukan penelitian tentang kandungan nutrisi dalam serangga.
Berdasarkan itv.com, para peneliti mengatakan, serangga seperti tawon dan belalang yang kaya akan protein, beberapa mineral dan lebih rendah kolesterol daripada daging sapi atau babi.
Belalang mengandung 20 gram protein dan hanya 6 gram lemak per 100 gram, catat penelitian yang dilakukan di Universitas Otonomi Nasional Meksiko ini.
Sedangkan serangga lainnya, semut api terutama, mengandung 13,9 gram protein dan 3,5 gram lemak. Lalu, jangkrik adalah sumber zat besi, seng dan kalsium.
Itulah mengapa peneliti yang terlibat dalam pembuatan laporan FAO tentang entomophagy menyarankan orang-orang, terutama orang Barat, untuk mengonsumsi serangga.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental