Suara.com - Metode My DNA, Cara Cepat Cek Obat Apakah Mempan Atasi Penyakit Kita.
Mengonsumsi obat-obatan menjadi salah satu solusi saat kita merasa kurang sehat atau menderita suatu penyakit.
Namun, seringkali obat-obatan yang kita konsumsi seakan tak mempan pada sakit yang kita alami. Padahal, obat yang sama memiliki dampak baik pada orang lain.
Jika Anda sering merasakan hal tersebut, klinik Beauty Inc, Kedoya, Jakarta Barat memperkenalkan salah satu pemeriksaan yang bisa mengetahui respons obat pada tubuh seseorang.
Pemeriksaan tersebut dinamakan My DNA. Melalui pemeriksaan ini, kata dr. Patricia S. Y. Wijaya, dokter Aesthetic di Beauty Inc, Kedoya, Jakarta Barat, dapat dilakukan Pharmacogenomics, sebuah pemeriksaan yang bisa melihat secara genetik apakah obat tersebut bereaksi dengan baik dalam metabolisme tubuh.
"Misalnya, Y yang sedang mengalami batuk minum obat A dengan dosis sekian, dan X juga mengalami batuk dan minum obat yang sama. Dari sini kita bisa melihat bahwa obat A tidak mengalami reaksi yang sama. Bisa saja salah satunya cocok atau bahkan obat A tidak bereaksi pada keduanya," jelas dr Patricia saat ditemui Suara.com beberapa waktu lalu.
Nah, melalui pemeriksaan genotip yang dihadirkan Beauty Inc langsung dari Australia ini, kita bisa menentukan secara pasti jenis, dosis, dan merek obat yang sebaiknya dikonsumsi.
Pemeriksaan ini juga telah mengidentifikasi obat-obatan dalam jumlah banyak, yakni kurang lebih 98 macam obat, seperti obat jantung, kanker, kendari manis, kolesterol, dan masih banyak lagi.
Selain mengetahui respon obat-obatan, My DNA juga bisa menentukan asupan nutrisi yang harus didapatkan oleh tubuh setiap harinya. Kita bisa tahu pola diet apa yang seharusnya dijalani. Karena pada dasarnya, masing-masing orang memiliki kebutuhan tersendiri yang tidak bisa disamakan dengan orang lain.
Baca Juga: Pengobatan Kemoterapi Oral Kanker Otak Agung Hercules Ditanggung BPJS
Mulai dari kebutuhan protein, lemak dan kadar kolesterol berdasarkan genetika tubuh. Pemeriksaan genotip ini juga memiliki manfaat yang luar biasa bagi sejumlah atlet, karena hasil yang diperoleh mampu menentukan jenis olahraga yang cocok dengan kondisi tubuh kita.
Selain itu, kita juga bisa mencari tahu seberapa banyak kafein yang bisa dikonsumsi. Begitu pula dengan asupan vitamin, yang dibutuhkan oleh tubuh.
Ketika melakukan pemeriksaan, kata dr. Patricia, tenaga ahli akan melakukan pengambilan sel-sel di sekitaran mukosa pipi dengan menggunakan alat my DNA Medication yang menyerupai cotton bud.
Alat ini kata dia memiliki kandungan reagen di dalamnya. Reagen sendiri merupakan zat yang digunakan untuk mengetahui reaksi kimia. Reagen bertugas mengambil mukosa sel yang diperlukan.
"My DNA akan ditempelkan di mukosa pipi dengan gerakan memutar, turun naik, layaknya menggosok gigi namun di bagian pipi, selama 15 kali pada pipi kanan dan pipi kiri. Ini mewakili DNA yang dimiliki seseorang. Masa pengerjaan tidak sampai 5 menit," ujar dia.
Setelah itu, pasien harus menunggu selama kurang lebih 2 minggu untuk mengetahui hasilnya secara menyeluruh, karena akan diperiksa langsung di laboratorium Australia, sehingga pasien bisa langsung mengecek di sebuah website mengenai kondisi tubuhnya saat ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- 6 Shio Paling Beruntung Kamis 16 Oktober 2025, Kamu Termasuk?
Pilihan
-
Patrick Kluivert Bongkar Cerita Makan Malam Terakhir Bersama Sebelum Dipecat
-
Dear PSSI! Ini 3 Pelatih Keturunan Indonesia yang Bisa Gantikan Patrick Kluivert
-
Proyek Sampah jadi Energi RI jadi Rebutan Global, Rosan: 107 Investor Sudah Daftar
-
Asus Hadirkan Revolusi Gaming Genggam Lewat ROG Xbox Ally, Sudah Bisa Dibeli Sekarang!
-
IHSG Rebound Fantastis di Sesi Pertama 16 Oktober 2025, Tembus Level 8.125
Terkini
-
Prodia Skrining 23.000 Lansia di Indonesia, Dukung Deteksi Dini dan Pencegahan Demensia
-
Turun Berat Badan Tanpa Drama, Klinik Obesitas Digital Ini Siap Dampingi Perjalanan Dietmu
-
Tips Jaga Kesehatan Kulit di Tengah Tumpukan Pekerjaan Akhir Tahun
-
RS Swasta Gelar Pameran Kesehatan Nasional, Ajak Publik Hidup Lebih Sehat dan Peduli Diri
-
Lawan Kanker: Tenaga Biomedis RI Digenjot Kuasai Teknologi Pencitraan Medis!
-
Lebih dari Sekadar Lari: Half Marathon dengan Pemandangan Ikonik Jakarta
-
Cuaca Panas Bikin Kulit Gatal dan Ruam Merah? Itu Tanda Alergi, Ini Obat yang Tepat
-
Peer Parenting: Rahasia Ibu Modern Membangun Generasi Luar Biasa
-
Rahmad Setiabudi Jadi Pelari Indonesia Tercepat di Chicago Marathon 2025
-
Kenapa Anak Muda Sekarang Banyak Terserang Vertigo? Ini Kata Dokter