Suara.com - Kanker otak yang diidap Agung Hercules jenis glioblastoma termasuk kanker otak primer stadium paling tinggi atau grade 4, karena penyebarannya yang sangat cepat. Hal ini disampaikan Dr. dr. Made Agus M. Inggas, Sp.BS, Ketua Departemen Bedah Saraf MRCCC Siloam Hospital Semanggi, Jakarta.
Umumnya kata dokter Made, jenis kanker otak grade 4 ini diderita orang usia 60 tahun ke atas. Hal Ini bisa terjadi karena mutasi yang terjadi terlalu banyak dan berat. Sedangkan pada anak-anak atau dewasa muda biasanya kanker terjadi secara bertahap.
"Diawali dari grade 2, berkembang jadi grade 3, lalu menjadi grade 4," ujar dr Made dalam keterangan resmi yang diterima Suara.com, Kamis (27/6/2019).
Menurut Dr. dr. Made, angka harapan hidup pasien kanker otak kini semakin baik. Perkembangan teknologi makin maju, termasuk di Indonesia sehingga pengobatan kanker otak di Indonesia sama dengan standar internasional.
"Angka survival kita sama dengan pusat-pusat kanker lain karena kita punya modalitas yang sama dengan yang ada di negara lain," imbuhnya
Standar pengobatan kanker otak sendiri kata dr Made meliputi operasi, radiasi, dan kemoterapi. Setelah kanker diambil lalu diketahui jenisnya, selanjutnya dilakukan radioterapi untuk membersihkan sel kanker yang mungkin masih tertinggal. Setelah itu baru dilakukan kemoterapi.
"Kemoterapi untuk kanker otak sedikit berbeda dengan kanker lain. Obatnya berupa pil, bukan cairan yang diinfus. Sampai sekarang obatnya cuma satu, yakni temozolamide. Itu terapi standar untuk glioblastoma yang sudah diterima secara internasional," jelas Dr. dr. Made.
Obat Temozolamide diberikan dalam enam seri. Dalam satu seri, obat diminum setiap hari selama lima hari. Setelah itu istirahat selama 23 hari. Lalu masuk ke seri dua, istirahat selama 23 hari, dan begitu seterusnya hingga enam seri.
Efektivitas pemberian temozolamide sama baiknya dalam bentuk pil maupun infus. Bentuk pil lebih menguntungkan karena efek sampingnya lebih sedikit ketimbang yang bentuk infus. Efek samping biasanya berupa mual dan muntah. Namun tidak ada keluhan rambut rontok, kulit menghitam, anemia, serta penurunan sel darah putih dan trombosit.
Baca Juga: Suntikan Semangat untuk Agung Hercules : Tidak Sehat, Barbel Melayang!
"Dalam bentuk pil tidak rusak di lambung, sehingga 100 persen diserap masuk ke darah. Lalu bisa tembus 100 persen ke sawar otak, sedangkan obat kemo yang lain tidak bisa menembus karena molekulnya besar," imbuh Dr. dr. Made.
Kabar baiknya, rangkaian pengobatan kanker otak mulai dari operasi, radioterapi, hingga kemoterapi, sudah ditanggung BPJS. Sayangnya, temozolamide baru dikhususkan untuk pengobatan kanker otak grade 4 seperti yang diderita Agung Hercules.
"Kabar baiknya, tahun depan untuk kanker grade 3 pun ditanggung BPJS," ujarnya.
Dr Made menambahkan, seperti obat kemo lainnya, temozolamide ditujukan untuk membunuh sel-sel kanker yang masih tersisa. Namun perlu digarisbawahi, definisi sembuh dalam kanker otak bukan berarti kankernya hilang sama sekali.
"Secara medis, pasien disebut sembuh bila tidak lagi merasakan gejala, kankernya terkontrol dengan baik, dan kondisinya stabil. Itu sudah dianggap sembuh, meski kanker tidak sepenuhnya hilang," papar Dr. dr. Made.
Setelah menjalani enam seri kemoterapi, dilakukan evaluasi dengan MRI kepala. Selanjutnya, monitoring MRI tiga bulan kemudian, dan diulang tiga bulan selanjutnya. Bila hasilnya baik, MRI dilakukan enam bulan kemudian, lalu diulang enam bulan selanjutnya.
Berita Terkait
-
Perlindungan Pekerja: Menaker Ingatkan Pengemudi ODOL Pentingnya BPJS Ketenagakerjaan
-
BPJS Ketenagakerjaan Laksanakan Pasar Budaya K3 di PT Kahatex, Implementasi dari Permenaker
-
Cara Cek Penerima BSU BPJS Ketenagakerjaan September 2025, Kapan Cair?
-
PDIP: BPJS Bukan Asuransi tapi Hibah Negara buat Rakyat!
-
Tak Hanya Bagi Ojol, Cak Imin Dorong Ada Potong Iuran BPJS-TK Untuk Pelaku UMKM
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
Terkini
-
Event Lari Paling Seru! 8.500 Pelari Pulang Happy dengan Goodie Bag Eksklusif
-
Manfaat Donor Darah Kurang Maksimal Tanpa Peralatan Pendukung Terbaik
-
Awas, Penyakit Jantung Koroner Kini Mulai Serang Usia 19 Tahun!
-
Anak Rentan DBD Sepanjang Tahun! Ini Jurus Ampuh Melindungi Keluarga
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025