Suara.com - Beruntung, Bocah 4 Tahun Berhasil Lawan Kanker Ganas Setelah Lakukan Ini.
Ketika Lennox Allen masih berusia dua tahun, dia mulai muntah hampir setiap pagi.
Kedua orangtuanya, Carly dan Greg, awalnya tidak khawatir karena kakaknya, Austin, pernah mengalami hal yang sama ketika dia masih balita. Dan mereka menghubungkannya dengan refleks muntah yang Austin alami dahulu.
Tapi lambat laun ibunya, Carly, menyadari muntah yang dialami Lennox terlihat tidak normal. Balita ini selalu memegangi kepala bagian belakangnya sebelum muntah dan dia akan merasa kelaparan setelahnya.
"Ibu, aku lapar. Aku ingin makan sereal," ujar Lennox setiap kali habis muntah.
Dan Carly, heran karena tidak ada orang yang ingin makan setelah muntah.
Lennox juga menjadi lebih lemas, berjalan dengan tidak stabil, dan akhirnya mereka memutuskan untuk membawanya ke ruang UGD di rumah sakit Universitas Florida Shands di dekat Gainesville, Florida.
CT scan pada Juni 2017 menunjukkan bahwa Lennox memiliki tumor di otaknya dan beberapa hari kemudian dokter mengungkapkan bocah kecil ini mengidap kanker otak.
Lennox didiagnosis menderita tumor rhabdoid teratoid atipikal (ATRT), kanker otak langka yang menyerang hanya 30 anak-anak AS setiap tahun di usianya 4 tahun.
Baca Juga: Kanker Otak Seperti Agung Hercules, Kenali 3 Jenis Pengobatannya
Setelah menjalani berbagai tahapan operasi, kemoterapi dan terapi radiasi, Lennox sekarang sudah terbebas dari kanker ganas ini. Lennox menjalani 5 tahap kemoterapi yang masing-masing berlangsung selama 3 minggu.
Melansir Daily Mail, ATRT adalah kanker langka dan tumbuh cepat di mana tumor tumbuh di otak dan di sumsum tulang belakang.
Kanker ini disebabkan oleh mutasi pada gen yang disebut SMARCB1, pembuat protein yang biasanya menghentikan pertumbuhan tumor.
Gejalanya meliputi sakit kepala, kehilangan keseimbangan, pertumbuhan kepala yang cepat atau tidak normal, mual dan muntah.
Menurut Bostin Children's Hospital, setiap tahun setidaknya ada 30 anak-anak yang didiagnosis dengan kanker langka ini setiap tahunnya di Amerika.
"Tumor itu membuatku hancur karena aku tahu itu akan melibatkan operasi dan proses yang panjang, tetapi ada harapan itu akan jinak," kata Carly.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
Terkini
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia