Suara.com - Terlalu banyak daging merah sangat buruk bagi kesehatan. Satu studi terbaru yang berbasis di AS dan China melihat daging merah berkaitan dengan risiko kematian.
Peneliti menganalisis kematian 54.000 wanita berusia 30-55 dan 27.000 pria berusia 40-75 tahun 80-an dan 90-an, dengan tindak lanjut pada tahun 2010.
Hasilnya menunjukkan peningkatan asupan daging merah, khususnya saat diproses, dikaitkan dengan risiko kematian yang tinggi, berdasarkan laporan dalam INSIDER.
Selama penelitian, peserta diminta untuk mengisi kuesioner setiap empat tahun tentang seberapa sering mereka makan makanan tertentu dan seberapa besar ukuran porsinya.
Secara keseluruhan, sebanyak 14.019 orang meninggal disebabkan oleh penyakit kardiovaskular, kanker, penyakit pernapasan, dan penyakit neurodegeneratif.
Hasilnya, ketika disesuaikan dengan usia dan faktor gaya hidup lainnya menunjukkan, peningkatan asupan daging merah sebesar 3,5 porsi per minggu selama delapan tahun dikaitkan dengan risiko kematian 10% lebih tinggi dalam delapan tahun berikutnya.
Jumlah daging olahan yang sama dikaitkan dengan risiko kematian 13% lebih tinggi, sementara daging yang tidak diolah dikaitkan dengan risiko 9% lebih tinggi. Tetapi mengganti satu porsi daging dengan ikan berarti mengurangi risiko kematian sebesar 17%.
"Temuan ini menunjukkan bahwa perubahan sumber protein atau makan makanan nabati yang sehat seperti sayuran atau biji-bijian dapat meningkatkan umur panjang," studi menyimpulkan.
Para peneliti menekankan, karena ini adalah penelitian observasional sehingga penyebab pasti kematian tidak dapat ditentukan.
Baca Juga: Ketimbang Daging Merah, Pakar Sarankan Anak Lebih Banyak Konsumsi Ikan
Juga, karena semua peserta berkulit putih dan profesional perawatan kesehatan, hasilnya mungkin tidak mewakili seluruh populasi.
Meskipun ada keterbatasan, penelitian ini menambah bukti bahwa terlalu banyak daging merah dan olahan dapat berdampak buruk bagi kesehatan kita.
Sebagai contoh, beberapa penelitian telah menunjukkan bagaimana makan meski hanya sedikit daging olahan secara rutin dapat meningkatkan risiko beberapa kanker mematikan.
Sebelumnya, pada April lalu para peneliti dari Universitas Oxford dan Cancer Research UK menemukan, orang yang makan 76 gram daging merah atau olahan per hari memiliki risiko 20% lebih tinggi terkena kanker usus daripada mereka yang rata-rata 21 gram sehari.
Risiko kanker usus juga naik menjadi 20% dengan setiap tambahan 25 gram daging olahan, sekitar satu strip bacon .
Berita Terkait
-
Atap Asbes Bisa Picu Kanker, Ini 5 Alternatif Lain yang Lebih Aman dan Awet
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Mengenang Marsinah, Terima Gelar Pahlawan Nasional dan Kematiannya yang Belum Tuntas
-
Buruh Dorong Kasus Marsinah Diungkap Kembali, Apa Kata Istana?
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
Terkini
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja