Suara.com - Kemenkes Ungkap 4 Faktor Utama Penyebab Masalah Kesehatan Jemaah Haji
Air, suhu, kelelahan dan adaptasi, menjadi faktor utama penyebab kasus kesakitan dan kematian jemaah haji asal Indonesia.
Hal tersebut diungkapkan oleh Dr. dr. Eka Jusup Singka, MSc, Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes, saat memberi arahan pada para Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah, baru-baru ini.
"Seluruh petugas kloter, Karu, Karom, dan jemaah harus berkolaborasi untuk mengendalikan faktor-faktor tersebut salah satunya dengan program minum air bersama," jelas Eka, dalam siaran pers yang diterima Suara.com.
Berikut ini penjelasan masalah kesehatan jemaah haji. Apa saja?
1. Kekurangan cairan atau dehidrasi
Menurut Eka, penanganan rehidrasi sangat penting untuk mengembalikan kecukupan cairan. Bagi jemaah yang sehat, dianjurkan untuk sesering mungkin minum air mineral atau air zam-zam tanpa menunggu haus. Sementara bagi yang sedang sakit atau terlihat lemas, segera diberikan cairan infus.
2. Suhu atau cuaca yang panas
Menghadapi suhu yang tinggi di Arab Saudi, sengatan panas harus dikendalikan atau dihindari. Eka mengatakan caranya adalah dengan menggunakan alat pelindung diri (APD) yang benar dan lengkap.
Baca Juga: Jemaah Haji Indonesia Banyak yang Cedera Kaki Karena Lupa Pakai Sandal
3. Kelelahan fisik
Jemaah juga harus bisa mengendalikan aktivitasnya, jangan terlalu memaksakan diri. Masa tinggal jemaah haji di Arab Saudi selama sekitar 40 hari tentu harus diatur dengan baik. Jemaah harus mengatur waktu istirahat yang cukup, agar pada saat puncak haji punya stamina prima
4. Kemampuan beradaptasi dengan lingkungan yang baru
Keempat ialah kemampuan beradaptasi. Sejauh mana jemaah bisa menyesuaikan diri dengan kondisinya saat di tanah suci. Kesulitan beradaptasi dengan lingkungan sekitar dapat mengakibatkan stres sampai bahkan gangguan kejiwaan berat.
"Jadi ini adalah kunci di mana saya sampaikan kepada seluruh TKHI dan PPIH untuk memperhatikan empat faktor ini," pungkas Eka.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat