Suara.com - Awas Kram dan Kebas Akibat Kelamaan Main Gadget, Ini Bahayanya.
Gadget sulit lepas dari tangan, bukan hanya saat bersantai, tiap rutinitas diselingi dengan main gadget terlebih dahulu banyak dilakukan orang zaman sekarang yang serba digital ini.
Bukan hanya main game, lihat media sosial, belanja hingga searching kebutuhan tugas atau pekerjaan juga bisa melalui gadget, maka tak heran smartphone tak bisa lepas dari tangan Anda.
Akibat hal tersebut awas terkena kram, kebas, dan kesemutan di beberapa bagian tubuh. Misalnya pada tangan, leher, punggung, atau bahu. Ini bisa disebabkan oleh aktivitas yang tidak disadari seperti main main gadget terlalu lama.
Bagaimana bisa dan seperti apa cara mengatasi kram, kebas, dan kesemutan karena main gadget terlalu lama? Simak dalam ulasan berikut ini dilansir Hello Sehat.
Kram, kebas, dan kesemutan karena main gadget terlalu lama
Mainan gadget berjam-jam sering kali dilakukan dengan kepala menunduk atau sambil tiduran. Posisi ini bila dilakukan terlalu lama bisa menyebabkan saraf otot beberapa bagian tubuh jadi kaku, kram, kebas, dan kesemutan.
Menurut sebuah penelitian dari Korea, kram atau sakit di bagian leher memang bisa disebabkan karena main gadget kelamaan. Selain kram, posisi tubuh saat main gadget juga dapat membuat otot leher nyeri dan kaku. Penelitian tersebut menguji beberapa orang yang sering main game terlalu lama. Hasilnya ditemukan bahwa di 16 menit pertama, para peserta sudah merasakan gejala nyeri kram.
Selain itu, dampak dari main gadget kelaman ini dapat menyebabkan otot leher terasa nyeri dan postur kepala bisa jadi condong ke depan. Perubahan ini disebabkan karena layar gadget yang umumnya berukuran kecil. Maka, mau tidak mau Anda pasti harus menunduk ke depan untuk melihat layar handphone dengan jelas. Bila kelamaan, kepala dan leher akan berubah condong ke depan seperti membungkuk.
Baca Juga: Ditinggal Mudik, Lima Gadget Ini Bikin Rumah Aman
Sedangkan menurut dr. Tom DiAngelis dari American Physical Therapy Association’s Private Practice Section, main gadget terlalu lama berisiko menimbulkan tekanan berlebihan pada tubuh. Tekanan bisa terasa pada bagian punggung atau tulang belakang, leher, dan jari. Tekanan tersebut bisa menimbulkan kram, tegang, dan kesemutan karena main gadget.
Pasalnya, ketika sedang tidak main game, normalnya tulang belakang Anda menahan posisi kepala seberat 4 kilogram. Nah, saat main game di mana umumnya posisi kepala condong ke depan, berat kepala yang harus ditahan bisa lebih berat mencapai 13 kilogram.
Hal tersebut pastinya memberikan beban berlebih pada tulang belakang Anda. Tak jarang kram, kebas, dan kesemutan karena main gadget terlalu lama ini dirasakan di bagian punggung, leher, atau bahkan jari tangan yang menopang hp atau tablet.
Berikut adalah beberapa cara untuk menyiasati kram, kebas, dan kesemutan akibat main gadget kelamaan dilansir Hello Sehat.
1. Atur postur tubuh yang benar
Menurut dr. Michelle Collie, ketua Performance Physical Therapy in Rhode Island, untuk mencegah risiko nyeri kram karena main game kelamaan, Anda harus dapat menjaga postur tubuh ideal.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?