Suara.com - Langkah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menetapkan wabah penyakit ebola di Kongo sebagai darurat kesehatan tentu membuat publik was was.
Sebelumnya, wabah ebola ini telah diklasifikasikan sebagai darurat tingkat 3 yang paling serius.
Bahkan PBB juga telah mengakui keseriusan darurat dengan mengaktifkan Peningkatan Skala Sistem Kemanusiaan untuk mendukung respons terhadap wabah ebola.
Pasalnya, virus ebola yang merupakan salah satu virus demam berdarah bisa bisa berakibat fatal seperti kematian.
Karena itu, Anda juga perlu mengetahui informasi seputar infeksi virus ebola, seperti gejala, penyebaran hingga pencegahannya.
Meskipun virus ebola ini biasanya menular melalui kontak langsung dengan darah atau cairan tubuh lainnya dari orang yang terinfeksi.
Studi lanjutan tahun 2014 menemukan bahwa pria dapat menyimpan virus ebola ini dalam air mani mereka selama 2,5 tahun. Mereka bisa menularkan virus ini melalui hubungan seksual.
Tim University of Pennsylvania menduga bahwa penargetan amiloid dalam air mani dapat mencegah penyebaran virus ebola yang ditularkan secara seksual.
"Penularan seksual virus ebola menimbulkan masalah kesehatan masyarakat yang signifikan, terutama mengingat wabah ebola yang sedang berlangsung di Kongo," kata Paul Bates, seorang profesor Mikrobiologi dikutip dari Science Daily.
Baca Juga: Darurat Wabah Ebola di Kongo, Kenali Gejala Infeksi Virus Mematikan Ini!
Tetapi, beberapa jenis amiloid yang ditemukan dalam air mani juga meningkatkan penularan dan infeksi virus lainnya seperti HIV dengan membantu virus menempel pada membran di sekitar sel inang.
Melansir dari Live Science, penelitian juga menemukan hasil pemeriksaan bisa saja menentukan seorang pria bebas dari infeksi ebola. Tetapi, hasil pemeriksaan air maninya bisa menunjukkan adanya kandungan virus ebola.
Karena itu, pria yang dinyatakan pulih dari virus ebola ini sangat pantang melakukan hubungan seksual sebelum keluar hasil pemeriksaan air maninya alias dalam air maninya masih terkandung virus ebola.
Jika tidak, seorang pria disarankan melakukan hubungan seksual menggunakan kondom. Hal ini guna mencegah penyebaran infeksi virus ebola ke pasangan seksual.
Berita Terkait
-
Waspada! Menkes Sebut Campak 18 Kali Lebih Menular dari COVID-19, KLB Mengancam Sejumlah Wilayah
-
Heboh Kode 'Air Mani Gajah' di PSSI Era Bung Towel, Skandal Pengaturan Skor?
-
Tak Kapok, Gus Miftah Singgung soal Desahan Perempuan saat Pengajian Akbar
-
Awas Bahaya Penularan HIV/AIDS Lewat Jarum Suntik, Ini Risiko Fatalnya!
-
Hati-hati! HIV Bisa Menular Lewat Cairan Tubuh, Ini Cara Mencegahnya
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental