Suara.com - Berhubungan intim memang mempunyai berbagai manfaat, mulai dari kesehatan fisik hingga kesehatan mental. Misalnya penghilang stres dan pencegahan inkontinensia.
Meski bercinta terdengar menyenangkan, tetapi jika tidak hati-hati juga bisa menyebabkan cedera serius. Seperti Mr. P patah atau 'terjebak' di dalam Miss V.
Lain dari yang lain, cedera berhubungan intim di bawah ini justru lebih aneh dan seolah tidak masuk akal, dilansir dari INSIDER.
Vulva seorang wanita 'terbakar' setelah pasangan makan saus pedas dan melakukan seks oral padanya
Ternyata, mengonsumsi makanan berasa seperti cabai pedas dapat menyebabkan rasa sakit yang tidak diinginkan saat berhubungan intim.
"Saus pedas yang dikonsumsi pasangannya sebelum hubungan seks meninggalkan luka bakar ringan di daerah genitalnya ," kata Dr Gabe Wilson, seorang dokter darurat.
Selain makanan pedas yang terasa panas di lidah, 'rasa' ini juga dapat berinteraksi dengan reseptor kulit yang memproses rasa sakit dari hal-hal seperti suhu ekstrem, mencubit, memotong, dan bahan kimia.
Ketika sesuatu seperti cabai menyentuh kulit, reseptor memprosesnya sebagai reaksi kimia yang menciptakan sensasi menyakitkan.
Terlebih vulva terdiri dari beberapa kulit paling sensitif pada tubuh, dan reaksi makanan panas bisa membuatnya sakit.
Baca Juga: Posisi yang Salah Saat Berhubungan Intim Bisa Berakibat Fatal!
Setelah seorang wanita menelan air mani pasangannya, dia memiliki reaksi alergi dan kulit gatal-gatal.
Wanita itu juga mengalami kesulitan bernapas. Ketika dokter memeriksanya, mereka menemukan dia alergi terhadap penisilin antibiotik.
Ternyata pasangannya memiliki jejak antibiotik serupa, amoksisilin dalam air mani, menurut BMJ Case Reports. Sang pasangan menggunakan amoksisilin untuk mengobati infeksi telinga.
Hal serupa terjadi pada seorang wanita yang memiliki reaksi alergi pada kacang Brazil. Ia menelan air mani pasangannya yang sebelumnya mengonsumsi kacang tersebut beberapa hari sebelumnya.
Kasus yang diterbitkan pada 2007 dalam The Journal Investigational Allergology and Clinical Immunology ini menjadikan peneliti berpikir adanya kemungkinan air mani dapat membawa alergen.
Seorang wanita kehilangan kemampuan mendengarnya saat berciuman secara intens
Berita Terkait
-
Thibaut Courtois Cedera Paha Kanan Saat Jeda Internasional, Absen Bela Timnas Belgia
-
Update Cedera Benjamin Sesko, Ruben Amorim Bilang Begini
-
Aksi Solidaritas Skuad FC Twente untuk Mees Hilgers yang Sedang Terpuruk
-
Tak Terduga! Damkar Turun Tangan Selamatkan Jennifer Bachdim, Kok Bisa?
-
Media Belanda: Karier Mees Hilgers Tragis
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
Terkini
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak
-
Satu-satunya dari Indonesia, Dokter Ini Kupas Potensi DNA Salmon Rejuran S di Forum Dunia
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar
-
Nggak Sekadar Tinggi Badan, Ini Aspek Penting Tumbuh Kembang Anak