Suara.com - Demi Kesehatan, Jemaah Haji Tidak Dianjurkan Jalan Kaki ke Masjidil Haram
Jemaah haji Indonesia gelombang kedua hari ini mulai tiba di Arab Saudi melalui Bandara King Abdul Aziz Jeddah untuk kemudian lanjut ke Kota Makkah. Kedatangan mereka menandai konsentrasi jemaah haji sudah berpusat di Makkah
Meskipun jemaah haji Indonesia sudah disediakan fasilitas transportasi bus sholawat yang memadai, akan tetapi masih ada beberapa jemaah haji yang memaksakan diri untuk berjalan kaki ketika menuju dan kembali dari Masjidil Haram Makkah.
Lamanya waktu tunggu bus dan padatnya jemaah menjadi alasannya. Padahal, jalan kaki tidak dianjurkan bagi jemaah haji, karena berisiko tinggi menjadi masalah kesehatan bagi jemaah haji.
"Pengalaman sejak 2017 banyak jemaah memaksakan diri jalan kaki di terowongan. Ada yang terjatuh, kelelahan dan dehidrasi," kata dr. Erwinsyah, koordinator Tim Gerak Cepat (TGC) 2019, dalam siaran pers yang diterima Suara.com.
Melihat pengalaman tersebut, menurut dokter yang biasa disapa Erik ini, TGC memutuskan untuk menempatkan personilnya untuk berjaga di ujung terowongan yang mengarah ke masjidil haram. Ada dua terowongan yang menjadi lokasi utama, yakni Terowongan Faisoliyah dan Terowongan Mahbas Jin.
"Ini kegiatan inovasi kami berjaga di terowongan yang menuju harom," tambah Erik.
Waktu berjaga di mulut terowongan ini setiap hari Jumat, mulai sebelum dan sesudah waktu pelaksanaan salat Jumat. Dalam sekali jaga, dikerahkan 2 orang TGC. Mereka juga bekerja sama dengan Tenaga Kesehatan Haji Indonesia.
Sesuai tugasnya, bila terjadi kasus pada jemaah, maka TGC akan segera memberikan pertolongan medis segera. Sebab itu saat bertugas tiap personil selalu dilengkapi dengan emergency kit untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diharapkan pada jemaah.
Baca Juga: Gara-gara Video Viral, Raja Salman Undang Kakek di Indonesia Tunaikan Haji
“Kemarin hari Jumat kan sudah standby. Kami memantau saat jemaah berangkat. Kalau jemaah sudah habis [pergi-pulang] kami kembali,” ujar Kiki Pujiarto, anggota TGC yang berprofesi sebagai perawat.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Rumahnya Dijadikan Tempat Kebaktian, Apa Agama Krisna Mukti?
- Tak Cuma di Indonesia, Ijazah Gibran Jadi 'Gunjingan' Diaspora di Sydney: Banyak yang Membicarakan
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!
-
Jantung Sehat di Usia Muda: 5 Kebiasaan yang Wajib Kamu Tahu!
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja