Suara.com - Waspada, Dehidrasi dan Kelelahan Bikin Jemaah Haji Rentan Patah Tulang
Kasus fraktur atau patah tulang pada jemaah haji menjadi kasus penyakit kedua terbanyak yang ditangani oleh Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Makkah.
dr. Ali Setiawan, Sp.B, Direktur KKHI Makkah, dalam siaran pers yang diterima Suara.com, mengatakan jemaah haji yang dehidrasi dan kelelahan rentan mengalami cedera dan benturan, yang bisa menyebabkan patah tulang.
"Jadi karena faktor kelemahan tenaga yang udah kecapekan lama berdiri, akhirnya terpeleset atau tersenggol sedikit jatuh,” terang dr. Ali.
Berdasarkan data yang dimiliki KKHI Makkah hingga Sabtu (27/7/2019), ada 21 jenis kasus fraktur yang telah ditangani. Jenis fraktur yang terbanyak ialah patah tulang pergelangan tangan atau fraktur colles dengan jumlah 15 kasus.
Setelah itu ada pula kasus fraktur collum femur atau patah tulang paha sebanyak 5 kasus dan 1 kasus fraktur proximal pada tulang ulna atau tulang hasta lengan bagian bawah.
Di tempat yang sama, dr. Faisal Lukman, Sp.B menyebut faktor usia juga menjadi pemberat kasus patah tulang, mengingat jemaah haji Indonesia mayoritas berusia lanjut. Mereka pada umumnya sudah mengalami osteoporosis yang membuat tulang menjadi rapuh, sehingga rentan mengalami patah tulang meskipun cedera yang dialami cenderung ringan.
"Pasien traumanya terjatuh dengan posisi tangan menumpu. Dari 15 kasus, hampir 80 persen sampai 85 persen itu fraktur colles-nya terjadi di tangan kiri," katanya.
Berdasarkan hasil diagnosis tim KKHI, kasus patah tulang terjadi di berbagai lokasi. Jemaah haji bisa mengalami cedera saat terjatuh di kamar mandi, turun dari bus, ataupun saat salah di Masjidil Haram.
Baca Juga: Demi Kesehatan, Jemaah Haji Tidak Dianjurkan Jalan Kaki ke Masjidil Haram
Penanganan kasus patah tulang memiliki beberapa metode. Untuk patah tulang pergelangan tangan, tim kesehatan KKHI akan melakukan reposisi fraktur tertutup dan pemasangan gips.
Sedangkan untuk kasus-kasus yang membutuhkan intervensi operasi terbuka, seperti patah tulang paha, KKHI akan merujuk ke salah satu rumah sakit Arab Saudi untuk dilakukan operasi.
Jemaah haji yang sudah ditangani, baik yang hanya dipasang gips maupun yang harus dioperasi masih bisa melakukan prosesi ibadah haji, tetapi tentu dengan ditunjang alat bantu seperti tongkat atau kursi roda. Khusus untuk menjalankan rukun dan wajib haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina, kursi roda mutlak diperlukan karena aktivitas di tiga lokasi tersebut membutuhkan fisik yang prima.
Agar kasus-kasus fraktur tidak terjadi lagi kepada jemaah haji Indonesia, pemerintah mengimbau untuk bisa mengukur kemampuan dirinya sendiri. Kalau jemaah sudah kelelahan dan mengalami dehidrasi maka kondisi ini akan memicu timbulnya penyakit, termasuk risiko patah tulang.
Jemaah juga diimbau menggunakan alat pelindung diri yang tepat. Penggunaan sandal jepit selain menyebabkan iritasi pada kaki juga berisiko untuk terpeleset.
"Jangan memaksakan diri untuk melakukan ibadah atau aktivitas lain secara berlebihan. Ukur kemampuan diri sendiri," tutup dr. Ali.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
Pakar Ungkap Cara Memilih Popok Bayi yang Sesuai dengan Fase Pertumbuhannya
-
Waspada Super Flu Subclade K, Siapa Kelompok Paling Rentan? Ini Kata Ahli
-
Asam Urat Bisa Datang Diam-Diam, Ini Manfaat Susu Kambing Etawa untuk Pencegahan
-
Kesehatan Gigi Keluarga, Investasi Kecil dengan Dampak Besar
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang