Suara.com - Ilmuwan di Brasil Modif Perangkap Nyamuk Aedes Aegypti Berbasis Cahaya.
Klinik kesehatan masyarakat di beberapa kota seperti Rio de Janeiro melaporkan terjadinya lonjakan sejumlah arbovirus yaitu virus yang ditularkan oleh nyamuk.
Salah satu jenis nyamuk itu menjadi penyebab utama penyakit tersebut. Para peneliti di Brasil menciptakan sejumlah perangkap nyamuk sebelum mereka menyerang.
Aedes Aegypti atau nyamuk Yellow Fever lebih dari sekadar gangguan. Kemungkinan nyamuk itu membawa bibit penyakit yang dapat mengancam jiwa seperti demam berdarah, zika, atau chikungunya.
“Nyamuk tersebut punya banyak cara untuk bersembunyi dan bereproduksi. Selama sarangnya tidak dibasmi dari lingkungan sekitar, mereka akan terus bersarang di sana;” seru salah seorang dokter bernama Garcia Vergara seperti mengutip VOAIndonesia.
Sejumlah dokter kesehatan mencurigai lebih dari satu juta (1,1 juta) kasus demam berdarah terjadi di Rio de Janeiro dengan hampir empat ratus (sekitar 388) kematian hanya dalam paruh pertama tahun 2019. Terjadi peningkatan seratus enam puluh tiga persen (163%) dari tahun lalu.
Ivo Carlos Correa, profesor kedokteran gigi di University of Brazil mulai mencari cara untuk mencegah agar anaknya yang masih kecil tidak terjangkau oleh nyamuk Aedes Aegypti .
“Grafik ini menunjukkan nyamuk betina yang menularkan beberapa penyakit terkait arbovirus ternyata peka terhadap cahaya,” ujar Correa.
Prof Correa menemukan hasil studi yang dimuat di sebuah jurnal kesehatan mengenai sensitivitas nyamuk terhadap cahaya.
Baca Juga: Terobosan Baru, Gunakan Jamur untuk Basmi Nyamuk Penyebab Malaria
Ivo Carlos siap memasang perangkap, tapi ia perlu bantuan juga persediaan umpan yang terus-menerus. Jadi, Carlos kemudian kembali ke departemen kimia kampus tersebut.
Di sana, Ivo Carlos Correa bertemu dengan seorang pakar penangkaran nyamuk, Profesor Monica Ferreira Moreira yang meneliti berbagai efek zat pada anatomi tubuh dan penangkaran nyamuk untuk diuji dengan lampu ciptaan Prof Correa.
“Kami melakukan tiga percobaan dengan berbagai intensitas dan warna gelombang cahaya. Beberapa hasilnya berbeda. Sejumlah perangkap berlampu hijau dapat menangkap sebagian besar nyamuk, 19 dari 20 ekor nyamuk,” kata Moreira.
Arbovirus tersebut dapat menyebabkan sakit kepala, nyeri otot, pembengkakan sendi, dan ruam yang juga berisiko tinggi pada bayi baru lahir dan orang dewasa lanjut usia.
Maria Lopes yang ibu dan anak perempuannya terjangkit Chikungunya mengungkapkan, “Saya tidak terkena chikungunya. Ayah saya juga tidak, tapi ibu dan putri saya serta banyak tetangga kami terjangkit penyakit itu. Saya tidak mengerti, dan saya pikir perangkap nyamuk itu efektif.”
Kelompok sejumlah peneliti itu berhasil mendapatkan sebuah hak paten dunia yang saat ini sedang bernegosiasi untuk produksi dengan industri lokal.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar