Suara.com - Baru-baru ini announcer Most Radio, Jerry Arvino membagikan kisahnya mengalami fase kritis selama 9 hari akibat komplikasi penyakit.
Jerry Arvino menceritakan awalnya ia datang ke rumah sakit dengan keluhan demam tinggi dan infeksi lambung. Saat itu ia tak menyangka kondisinya akan lebih serius.
Tak lama, Jerry justru didiagnosis menderita sejumlah penyakit yang membuat kondisinya naik turun. Sampai akhirnya Jerry tidak sadarkan diri dalam kondisi kritis selama 9 hari.
"Berawal dari masuk RS “cuma” karena meriang tinggi dan infeksi LAMBUNG, tiba-tiba saya mengalami gagal pompa JANTUNG (fungsi organ tinggal 25%), PARU-PARU terisi cairan 9 Liter (harus pakai ventilator karena SESAK NAFAS), GINJAL shut down (harus CUCI DARAH 80 JAM), dan radang selaput OTAK. Semua dalam waktu bersamaan!" tulisnya di Instagram.
Ia mengira mungkin orang yang mengunjunginya saat itu sudah mencoba mengikhlaskannya. Tetapi, Jerry justru berhasil melewati fase kritisnya dan sadarkan diri dengan penuh semangat.
Banyak cerita dan pesan yang disampaikan Jerry melalui pengalamannya melewati fase kritis 9 hari di Instagram. Salah satunya, ia menjadi belajar untuk menjaga pola tidurnya.
Menurutnya, kondisinya yang kritis akibat komplikasi penyakit bukan faktor keturunan melainkan pola hidup dan jam tidurnya.
"Total 18 hari di RS sudah berakhir, dan komplikasi ini bukan turunan, ini perkara pola hidup dan jam tidur yang tidak teratur. Bisa jadi refleksi untuk hidup saya, dan juga untuk kamu," tambahnya.
Melansir dari Mayo Clinic, kurang tidur dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh Anda. Studi menunjukkan bahwa orang yang memiliki kualitas tidur buruk cenderung rentan sakit dan terkena virus.
Baca Juga: Bisa Sebabkan Komplikasi, Begini Tampilan Implan Payudara Setelah Diangkat
Kurang tidur juga bisa memengaruhi seberapa cepat Anda pulih dari sakit. Karena, selama tidur sistem kekebalan Anda melepaskan protein yang disebut sitokin yang membantu meningkatkan kualitas tidur.
Kurang tidur bisa mengurangi produksi sitokin pelindung ini. Selain itu, antibodi dan sel yang berfungsi melawan infeksi juga berkurang selama periode Anda tidak cukup tidur.
Jumlah tidur optimal untuk kebanyakan orang dewasa adalah tujuh hingga delapan jam tidur yang baik setiap malam. Remaja membutuhkan sembilan hingga 10 jam tidur. Anak-anak usia sekolah mungkin perlu 10 jam atau lebih tidur.
Tetapi lebih banyak tidur tidak selalu lebih baik. Bagi orang dewasa, tidur lebih dari sembilan hingga 10 jam semalam dapat menyebabkan kualitas tidur yang buruk, seperti sulit tidur atau tertidur.
Berita Terkait
-
BPJS Kesehatan Luncurkan Gerak Sehat Prolanis: Dorong Masyarakat Aktif Cegah Penyakit Kronis
-
Dor...! Lepaskan Tembakan saat Diamuk Warga di Tambora, 2 Pelaku Begal Senpi Kritis
-
Kampus Sebagai Ruang Kritik: UPNVJ Bedah Teori Kritis dan Ideologi Media
-
Bahaya! Fenomena Groupthink Bisa Membunuh Karakter dan Jiwa Anak Muda!
-
Tragis! Pelajar Kritis Disambit Helm Polisi, Bripda Abi Kurniawan Pasrah Kena Hukuman Ini
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
Terkini
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia