Suara.com - Ini Alasan Periksa Risiko Kanker Payudara Dilakukan Sejak Usia 20 Tahun
Kanker payudara adalah salah satu jenis kanker tertinggi pada perempuan. Data GLOBOCAN pada tahun 2012 menyebut insiden kanker payudara dialami oleh 38 dari 100.000 perempuan Indonesia.
Menurut laporan World Health Organization (WHO) yang dirilis pada 2018, dari populasi dunia, 6,6 persen tercatat pasien meninggal karena kanker payudara dan 11,6 persen terdekteksi kasus baru.
Berdasarkan data tersebut, ahli kesehatan masyarakat Prof. dr. Hasbullah Thabrany, MPH, Dr.PH., menyatakan kekhawatirannya melihat meningkatnya pasien penderita kanker payudara tahap lanjut di Indonesia. Oleh sebab itu, ia menyerukan pentingnya edukasi dan sosialisasi deteksi dini kanker payudara.
"Kanker payudara tergolong dapat diobati apabila terdeteksi saat stadium awal. Menurut data WHO, 1 dari 8 perempuan di dunia saat ini akan terdiagnosa kanker payudara. Sangat baik apabila kita bisa meningkatkan pemahaman pentingnya mencegah dan melakukan deteksi dini secara regular," kata profesor Hasbullah kepada Suara.com, Rabu (31/7/2019) di Jakarta Pusat.
Saat ini, sambungnya, usia penderita terkena kanker menurun. Usia di 30-an kini sudah rentan, maka setiap orang harus waspada kanker payudara, caranya dengan memeriksakan diri ke dokter dan periksa sendiri.
"Mulai usia 20-an sebaiknya lakukan pemeriksaan setiap tahun. Lebih baik mengeluarkan biaya Rp 5 juta daripada keluar biasa Rp 1 miliar untuk pengobatan. Jika terdeteksi di awal, maka peluang kesembuhannya lebih besar," katanya
Dengan demikian, sambungnya, lebih banyak masyarakat yang dapat menghindar dari pengobatan tahap lanjut, yang cenderung menguras kondisi fisik dan emosi penderita dan keluarganya. Ia juga mengatakan, meski kanker payudara kebanyakan dialami perempuan, namun lelaki juga berisiko mengidap kanker payudara.
"Seringkali kanker payudara dianggap hanya mengarah ke perempuan, sehingga laki-laki tidak peduli. Padahal, risikonya sama, oleh sebab itu langkah pencegahan yang perlu dilalukan pun sama," tukasnya.
Baca Juga: Lovepink Ajak Kampanye Kanker Payudara dengan Lari Marathon
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental