Suara.com - Seorang wanita asal Ohio mulanya merasa seperti terkena flu. Ia hanya berbaring di sofa. Namun 10 hari kemudian, ia mengalami kenyataan menyedihkan. Sebagian kedua tangannya harus diamputasi!
Padahal dokter sudah berusaha untuk menyelamatkan hidupnya dengan menghilangkan banyak gumpalan di lengan dan kakinya. Gumpalan ini ternyata menyebabkan gangren atau kematian jaringan.
Sayangnya, telah banyak jaringan yang mati sehingga tidak dapat diselamatkan.
Berdasarkan tes darah dan kultur menunjukkan wanita tersebut terinfeksi bakteri Capnocytophaga. Bakteri ini diyakini ditularkan oleh anjing peliharaannya saat menjilat luka di lengannya, melansir Fox 8 via INSIDER.
Infeksi Capnocytophaga yang serius sebenarnya jarang terjadi pada manusia. Bakteri itu sendiri umum pada kucing dan anjing yang sehat.
Sebanyak 74% anjing memiliki bakteri di mulutnya dan tidak pernah sakit sendiri. Kucing juga merupakan inang bagi Capnocytophaga meskipun mereka cenderung sedikit menular ke manusia.
Sebagian besar orang yang berinteraksi dengan hewan peliharaan tidak akan sakit.
Namun, orang dengan sistem kekebalan tubuh yang terganggu, orang lanjut usia, dan orang yang digigit hewan mungkin berisiko.
Spesialis penyakit menular, Dr. Thomas Butler, mengatakan bakteri Capnocytophaga dapat menyebar ketika air liur bersentuhan dengan luka terbuka, di mana pun terdapat luka di kulit, atau selaput lendir seperti mata, hidung, atau mulut.
Baca Juga: Keren, Sains Buktikan Pelihara Anjing Bikin Orang Tambah Bahagia
Gejala dari infeksi bakteri tersebut adalah terdapat lepuhan, demam, kebingungan, muntah, nyeri otot dan persendian dapat muncul pada hari pertama hingga 14 hari setelah terpapar bakteri, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).
Inilah sebabnya mengapa jilatan dari teman berbulu favorit Anda, terutama di wajah, bisa menjadi masalah.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
Terkini
-
Anak Rentan DBD Sepanjang Tahun! Ini Jurus Ampuh Melindungi Keluarga
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental