Suara.com - Menjelang Hari Raya Idul Adha, sejumlah orang mungkin sudah siap untuk mengolah daging kambing dan daging sapi.
Tetapi, ada pula yang mungkin akan menghindari konsumsi daging kambing di Hari Raya Idul Adha. Pasalnya, selama ini daging kambing dianggap menyebabkan tekanan darah tinggi.
Seseorang dengan risiko darah tinggi memang disarankan agar tidak terlalu banyak mengonsumsi daging merah karena jumlah kandungan lemak jenuhnya yang cukup tinggi.
Sehingga mengonsumsinya terlalu banyak bisa meningkatkan kolesterol dan memicu penyakit jantung. Tetapi, apakah daging kambing menjadi penyebab tekanan darah tinggi?
Menurut penelitian yang dilakukan oleh dokter dan beberapa ilmuwan dilansir dari steemit, bahwa daging kambing bukanlah penyebab hipertensi. Meskipun lemak jenuh dalam daging kambing tinggi, tetapi kadarnya masih lebih rendah dari daging sapi.
Fakta itulah yang mematahkan mitos di tengah masyarakat bahwa daging kambing menyebabkan hipertensi. Lalu apa yang sebenarnya membuat hipertensi?
Bumbu yang digunakan saat mengolah daging kambing itulah yang bisa menyebabkan hipertensi. Perlu Anda ketahui bahwa daging kambing lebih hambar daripada daging sapi.
Sehingga kebanyakan orang pasti akan menambahkan garam cukup banyak ketika mengolahnya. Padahal konsumsi garam yang terlalu banyak bisa menyebabkan hipertensi.
Baca Juga: Jelang Idul Adha: Daging Kambing Lebih Sehat dari Daging Sapi & Ayam
Selain itu, cara pengolahan daging kambing juga turut memengaruhi hipertensi. Penelitian yang dilansir dari Medical News Today telah mecari tahu banyak potensi bahaya dari konsumsi daging yang dimasak dalam suhu tinggi.
Sebuah studi melaporkan, memasak daging dalam suhu tinggi meningkatkan risiko penyakit jantung lebih besar.
Sama halnya ketika orang mengolah daging dengan cara dipanggang yang meningkatkan risiko kematian 23 persen lebih besar untuk penderita kanker payudara.
Jadi kesimpulannya, bukan daging kambing yang menyebabkan seseorang menderita tekanan darah tinggi. Melainkan pemilihan bumbu dan cara pengolahannya yang membuat hipertensi.
Berita Terkait
-
Waspada! Hipertensi Intai Anak Muda, Ini Resep Sehat Kata Dokter
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Hipertensi Masih Jadi Silent Killer, Deteksi Dini Dan Pola Makan Sehat Jadi Kunci Pencegahan
-
Waspada Silent Killer! 5 Gejala Hipertensi yang Sering Diabaikan di Usia Muda
-
Anti Darah Tinggi, 7 Cara Sederhana Turunkan Tensi Tanpa Ribet
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak
-
Satu-satunya dari Indonesia, Dokter Ini Kupas Potensi DNA Salmon Rejuran S di Forum Dunia
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar
-
Nggak Sekadar Tinggi Badan, Ini Aspek Penting Tumbuh Kembang Anak
-
Apoteker Kini Jadi Garda Terdepan dalam Perawatan Luka yang Aman dan Profesional
-
3 Skincare Pria Lokal Terbaik 2025: LEOLEO, LUCKYMEN dan ELVICTO Andalan Pria Modern
-
Dont Miss a Beat: Setiap Menit Berharga untuk Menyelamatkan Nyawa Pasien Aritmia dan Stroke
-
Jangan Tunggu Dewasa, Ajak Anak Pahami Aturan Lalu Lintas Sejak Sekarang!
-
Menjaga Kemurnian Air di Rumah, Kunci Hidup Sehat yang Sering Terlupa