Suara.com - Overthinking saat Hamil Sempat Dialami Nina Zatulini, Wajar Nggak Sih?
Nina Zatulini, aktris, mengaku jika kehamilan pertama hingga kedua ia kerap masih merasa khawatir dan didera rasa takut berlebih, khususnya mendekati waktu melahirkan.
"Menuju lahiran yang dipikirkan semakin aneh-aneh 'bayinya sehat nggak ya', kita apa dikit-dikit disangkutpautin ke anak, jadi overthinking ketika hamil jadi nambah, jadi mungkin karena hormon bawaannya sensitif, pertama hamil 'semua yang aku pakai aman nggak ya?'," ujar Nina saat ditemui di Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Selasa (6/8/2019)
Dari sanalah kemudian Nina mulai memutuskan menghentikan segala bentuk produk perawatan skin care kulit dan wajah, khususnya yang berbau menyengat. Bahkan jika di sekitarnya terdapat parfum yang sangat 'mencolok' ia sebisa mungkin akan mengindar, agar segala bentuk chemical tidak masuk ke tubuhnya saat hamil.
"Aku orangnya memikirkan hal-hal kecil, waktu hamil aku mengurangi hal yang aneh-aneh masuk ke badan, kena ke aku takut efeknya ke janin atau badan, cemas kesehatan diri dan janin," ungkapnya.
Parahnya, awal-awal kehamilan pertama Nina merasakan mual-mual yang teramat parah di pagi hari setelah menyikat gigi. Awalnya ia mengira karena bawaan hamil, tapi karena terlalu sering ia menjadi serba ketakutan. Salahnya karena terlalu khawatir ia tidak mencari informasi dengan benar dari pakarnya langsung, dan malah termakan mitos.
"Bawaan hamil selalu dianggap sama mitos bawaan hamil, kurang cari tau permasalahannya, kurang nanya ke yang ahli temen yang punya pengalaman, aku anggap biasa aja jadi nggak ada masalah aku," imbuhnya.
Sementara itu, Dr. Annisa Oktantiani, MPH selaku pemerhati kesehatan ibu dan anak menganggap apa yang dialami Nina adalah hal yang normal, mengingat psikis dan hormon wanita hamil akan sangat naik turun, juga mood dan perasaan yang mudah berubah.
"Saat hamil ada ketidakstabilan hormon naik turun, bisa juga dari psikologis kita masuki fase baru yang belum pernah kita lewati. Secara insting ingin berikan yang terbaik, ingin melindungi yang ada di dalam diri kita," jelas Dr. Annisa.
Baca Juga: Mengapa Nikita Mirzani Tak Dicekal ke Luar Negeri, Ini Kata Kejaksaan
Dr. Annisa mengatakan disinilah perlunya support sistem dari orang terdekat dan lingkungan, seperti suami dan orang tua untuk berbagi keluh kesah serta pertolongan ketika membutuhkan sesuatu saat ibu hamil jadi overthinking.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi