Suara.com - Limfoma adalah kanker yang melawan sistem kekebalan tubuh berupa limfosit. Sel-sel ini berada di kelenjar getah bening, limpa, timus, sumsum tulang belakang, dan lainnya.
Ada dua jenis kanker limfoma, yakni limfoma hodgkin dan limfoma non-hodgkin. Gejalanya pun berbeda-beda.
Penyakit ini bisa menyebabkan meningitis jika sudah menyebar ke selaput otak. Biasanya akan menimbulkan gejala seperti sakit kepala hingga demam.
Kondisi ini umumnya disebut meningitis limfomatosa. Penyebabnya, limfoma menyebar ke dalam leptomeninges, selaput pelindung otak dan sumsum tulang belakang.
Melansir dari NSPC, leptomeninges terdiri dari jaringan tipis di atas otak, membran yang mengelilingi jaringan tipis di otak dan ruang subarachnoid. Selain itu, terdapat cairan serebrospinal yang mengisi ruang subarachnoid dan mengalir di sekitar otak dan cairan tulang belakang.
Meningitis limfomatosa adalah jenis meningitis neoplastik yang berarti sel-sel ganas telah menginvasi leptomeninges melalui cairan serebrospinal dan disebarkan via sistem saraf pusat.
Meningitis limfomatosa ini paling sering terjadi akibat komplikasi limfoma. Limfosi ganas, yakni sel darah putih yang memiliki pertumbuhan dan reproduksi tak terkendali, bergerak dari jarungan limfoid ke meninges otak serta sumsum tulang belakang.
Gejala meningitis limfomatosa sering berhubungan dengan tempat di sistem saraf pusat (CNS) kanker telah menyebar, seperti:
1. Sakit kepala
2. Kejang
3. Mual dan muntah
4. Kebingungan
5. Masalah sensorik
6. Masalah penglihatan
Baca Juga: Cosmas Batubara Meninggal karena Limfoma, Ini Bedanya dengan Leukemia!
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat