Suara.com - Beberapa orang sangat suka mewarnai rambut mereka, umumnya, tanpa tahu apakah mereka alergi terhadap salah satu kandungan dalam obat pewarna yang digunakan atau tidak. Seperti kisah wanita ini.
Dilansir Daily Mail via INSIDER, seorang wanita bernama Steph O'Dell mewarnai rambutnya di salon lokal sebelum pergi ke acara ulang tahun saudaranya.
Di sini, O'Dell tahu bahwa dirinya alergi terhadap salah satu bahan perwarna rambut umum, paraphenylenediamine atau PPD, tetapi penata riasnya meyakinkan bahwa dia menggunakan pewarna organik yang tidak akan menjadi masalah.
Stylish-nya juga melakukan uji sempel di mana ia mengoleskan sedikit pewarna ke kulit O'Dell untuk melihat bagaimana reaksi bahan tersebut.
Meski sebenarnya O'Dell tahu sang stylish bertindak curang dengan menghapus sedikit perwarna sebelum mengering, gadis 24 tahun itu tetap melanjutkan.
Pada hari yang sama, O'Dell mengaku lehernya mulai merasa gatal dan terbakar. Ia juga merasa kepalanya 'mengencang'.
Keesokan harinya, wajahnya membengkak seakan kepalanya membesar. Bahkan matanya yang juga membengkak, menutup, tidak dapat membuka sama sekali.
Setelah itu ia dilarikan ke rumah sakit dan dirawat selama lima hari. Dokter memberinya steroid agar bengkaknya berhenti. Untungnya, setelah 24 bengkak berkurang, ia dapat melihat lagi.
Kasus ini sudah sering terjadi, seorang mahasiswi kepalanya membengkak akibat alergi PPD.
Baca Juga: Hati-hati, Ini 5 Kesalahan saat Mewarnai Rambut
Reaksi PPD dari pewarna rambut paling mungkin memengaruhi kulit kepala, tetapi jika pewarna itu menetes, bisa saja masuk ke mata, leher, atau wajah dan menyebabkan reaksi, kata dokter kulit Dr. Joshua Zeichner.
Biasanya, reaksi PPD tidak separah O'Dell dan umumnya hanya menyebabkan ruam kulit yang disebut dermatitis kontak , sejenis eksim.
"Masalah besar dengan bahan khusus ini adalah bahwa sekali pewarna rambut diaplikasikan, bahan ini bersifat permanen dan dapat menyebabkan reaksi berkelanjutan," kata Dr. Zeichner.
Menurut Newsweek, PPD ditemukan pada 90% pewarna rambut, termasuk pewarna organik tertentu.
Bahan ini juga ditemukan dalam pewarna tato henna hitam, sehingga direkomendasikan untuk orang yang alergi PPD tidak menggunakan metode tato temporer, menurut Layanan Kesehatan Nasional Inggris.
PPD juga dapat ditemukan di karet hitam tertentu , kosmetik berwarna gelap, dan tinta printer, menurut DermNet New Zealand Trust.
Berita Terkait
-
Sosok Felicia Elizabeth yang Laporkan Owner Bake n Grind ke Polisi
-
Cuaca Panas Bikin Kulit Gatal dan Ruam Merah? Itu Tanda Alergi, Ini Obat yang Tepat
-
Alergi Anak Hampir Merenggut Nyawa: Bakery Viral Ini Diduga Jual Roti Gluten Free Palsu!
-
BPA pada Galon Guna Ulang Bahaya bagi Balita, Ini yang Patut Diwaspadai Orangtua
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut
-
Inovasi Terapi Kanker Kian Maju, Deteksi Dini dan Pengobatan Personal Jadi Kunci
-
Gaya Bermain Neymar Jr Jadi Inspirasi Sepatu Bola Generasi Baru
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa