Suara.com - Rambut kemaluan ternyata bisa tumbuh ke dalam dan ini akan menimbulkan benjolan di area vagina. Benjolan ini biasanya terasa sakit atau gatal.
Kondisi ini terjadi ketika rambut kemaluan terlipat kembali ke kulit di akar. Alih-alih tumbuh ke permukaan, rambut kemaluan tumbuh ke kulit karena mencukur, waxing atau mencabut.
Mencukur rambut kemaluan dapat menciptakan tepian tajam yang dapat masuk kembali ke kulit dan mulai tumbuh kembali di area tersebut. Sama halnya dengan mencabut yang dapat meninggalkan potongan rambut di bawah permukaan kulit.
Melansir Flo.Health, meski semua perempuan bisa mengalami hal ini, umumnya rambut kemaluan tumbuh ke dalam terjadi pada mereka dengan rambut keriting.
Dalam kebanyakan kasus, rambut kemaluan yang tumbuh ke dalam hilang dengan sendirinya.
Tetapi, jika benjolan menjadi terlalu gatal atau sakit, ada banyak perawatan yang dapat dilakukan.
1. Hentikan mencukur atau menghilangkan rambut
Ingat, ini adalah penyebab utama rambut kemaluan tumbuh ke dalam yang terinfeksi. Jika Anda berhenti menghilangkan rambut kemaluan, Anda juga akan menurunkan kemungkinan terkena infeksi kulit.
2. Retinoid
Baca Juga: Cek Sekarang! Warna dan Bentuk Rambut Kemaluan Bisa Deteksi Penyakit
Pakar kesehatan merekomendasikan produk turunan vitamin A ini sebagai obat untuk semua masalah kulit. Ini dapat mempercepat pembersihan sel-sel kulit dan membantu membersihkan bercak kulit gelap.
Untuk membeli retinoid, Anda perlu resep dari dokter. Produk ini tidak direkomendasikan jika Anda sedang hamil karena dapat membahayakan bayi.
3. Krim untuk mengurangi peradangan
Untuk mengurangi risiko infeksi, ada berbagai macam krim yang dapat membantu Anda menenangkan area yang gatal. Seperti krim anti gatal, lidah buaya, hidrokortison dan benzoil peroksida.
4. Mencabut rambut
Anda dapat mencoba mencabut rambut yang tumbuh ke dalam di area vagina keluar dari kulit menggunakan jarum steril dan pinset. Gunakan jarum untuk mengekuarkan ujung rambut dan pinset untuk menarik ujung rambut keluar dari kulit.
Berita Terkait
-
Idul Adha 2025: Boleh Gak Sih Potong Rambut Sebelum Kurban? Ini Kata Ulama
-
Mengidap Masalah Anatomi Langka, Wanita Ini Tak Bisa Berhubungan Seks Akibat Vagina Tersumbat
-
6 Ciri-ciri Miss V Wanita Berjamur, Mulai dari Gatal hingga Keputihan
-
Miss V 'Kentut' Saat Berhubungan Seks Normal Enggak Sih, Kapan Harus ke Dokter
-
Apa Itu Filler Vagina? Disebut Seksolog Bisa Atasi Masalah Kekeringan pada Miss V
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan