Suara.com - Cegah Kematian Anak, Ini Tiga Langkah Penanganan Penyakit Pneumonia
Pneumonia sangat erat kaitannya dengan kemiskinan dan kesenjangan. Di negara-negara maju, pneumonia menyebabkan anak-anak masuk rumah sakit, tetapi kasus yang fatal jarang.
Sebaliknya di negara-negara miskin, pneumonia meningkatkan risiko kematian pada usia anak-anak. Alasannya adalah karena anak-anak yang miskin lebih jarang mendapatkan vaksinasi, memiliki gizi yang lebih buruk, dan tinggal di lingkungan beresiko.
dr. Erna Mulati MSc. CMFM, Direktur Kesehatan Keluarga, Direktorat Jenderal Kesehatan Keluarga Kementerian Kesehatan RI mengatakan, penanganan pneumonia membutuhkan perbaikan sistem kesehatan yang menyeluruh, termasuk memperbaiki akses terhadap layanan kesehatan yang memadai.
"Secara anggaran, mengobati pneumonia membutuhkan biaya yang sangat besar. Dengan perhitungan rata-rata 1,26 juta kasus pneumonia balita setiap tahun dari 2011 hingga 2016, biaya yang keluar untuk pengobatan mencapai Rp 91 miliar setiap tahunnya. Jika pneumonia bisa dicegah, biaya sebesar ini tentunya bisa dialokasikan untuk kegiatan atau program lain yang lebih efektif untuk mendukung pembangunan Indonesia," ujar dr Erna dalam acara Peluncuran Kampanye STOP Pneumonia Pada Anak, Minggu (18/8/2019) di kawasan Kota Tua, Jakarta.
Untuk pengendalian pneumonia, dokter Erna menyatakan telah yang tertuang dalam Global Action Plan for Pneumonia and Diarrhea (GAPPD) terdiri dari perlindungan, pencegahan dan pengobatan.
"Perlindungan, melindungi anak dengan menerapkan praktek kesehatan yang baik sejak lahir melalui pemberian, air susu ibu (ASI) eksklusif selama enam bulan pertama kehidupann nutrisi yang mencukupi, dan suplemen vitamin A," jelasnya.
Sementara untuk pencegahan, yakni mencegah anak-anak menjadi sakit pneumonia dan diare dengan, pemberian imunisasi pneumococcal conjugate vaccines (PCVs) disertai imunisasi pertussis, campak, HiB dan rotavirus, memastikan ketersediaan air minum dan sanitasi yang baik, membiasakan mencuci tangan dengan sabun, mengurangi polusi udara rumah tangga dan luar rumah, mencegah infeksi dari HIV.
"Pengobatan, mengobati anak-anak yang menderita pneumonia dan diare dengan pengobatan yang tepat. Hal ini didukung dengan membantu kelancaran pencarian pengobatan dan sistem rujukan antar fasilitas kesehatan, memperbaiki pengelolaan kasus pada tingkat fasilitas kesehatan dan komunitas, memastikan ketersediaan oralit, zinc, antibiotik dan oksigen, melanjutkan pemberian makanan dan ASI, membuka akses kepada fasilitas kesehatan dan asuransi kesehatan yang memadai," terangnya.
Baca Juga: Sutopo Disebut Alami Pneumonia, Ramuan Ini Bisa Meringankan Gejalanya
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut
-
Inovasi Terapi Kanker Kian Maju, Deteksi Dini dan Pengobatan Personal Jadi Kunci
-
Gaya Bermain Neymar Jr Jadi Inspirasi Sepatu Bola Generasi Baru
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa