Suara.com - Masih Peringkat Pertama, 2030 Kemenkes Targetkan Papua Bebas Malaria.
Papua masih menempati urutan pertama sebagai daerah dengan penduduknya paling banyak terjangkit malaria berdasarkan sebaran API (Annual Parasite Incidence), Tapi pemerintah bekerjasama dengan swasta menargetkan 2030 Indonesia bebas malaria.
"Secara bertahap sampai 2029 itu adalah Papua Barat dan Papua (bebas malaria). Artinya apa? kita sebenarnya bisa akselerasi ini, 2029 setelah WHO menilai kita dan dinyatakan kita memang sudah eliminasi, makanya kita eliminasi (bebas malaria) bisa tahun 2029," ujar dr.H.Moh.Subuh MPPM, Staf Ahli Kementerian Ekonomi Kesehatan di Mayapada Hospital, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (22/8/2019).
Target itu berdasarkan roadmap malaria, dimana garis besarnya 2030 Indonesia clear dari malaria. Papua memang jadi target terakhir, karena sebaran API yang sangat besar. Papua difokuskan setelah Jawa akan dinyatakan bersih pada 2023 oleh WHO.
Kategori tingginya angka malaria dilihat jumlah API yang lebih dari 5. Sedangkan di Papua angkanya jauh di atas 5, bahkan hingga 20 API dan itu tersebar di pedesaan atau pedalaman. Sementara Papua bagian perkotaan API telah di bawah 5.
"Kita menilai itu dari API, API tertinggi itu di atas 5 itu udah tinggi, di Papua ada daerah yang API nya 20, daerah puncak itu dan beberapa daerah, dan ada beberapa API nya di bawah 5 terutama di daerah perkotaan," ungkap dr Subuh.
Dr. Subuh sendiri mengklaim di Indonesia sendiri, Jakarta, Bali, dan Jawa Timur jadi tiga provinsi pertama bebas malaria, tapi belum dideklarasikan mengingat pemerintah belum mengundang WHO.
"Indonesia sendiri ada tiga provinsi yang sudah kalau lihat data cukup eliminasi (malaria) Jakarta, Jawa Timur dan Bali. Tetapi kita belum undang WHO untuk melakukan assesment, sehingga kita belum deklarasi bahwa provinsi DKI bebas malaria. Provinsi Jawa Timur Bebas Malaria dan Bali bebas malaria," paparnya.
Kini data terbaru menunjukkan sebanyak 290 kabupaten kota atau setara 201 juta penduduk bebas malaria. Angka ini menurut dr. Subuh patut diapresiasi mengingat Indonesia adalah negara kepulauan dan sangat sulit memberantas penyakit menular ini.
"Itu luar biasa sekali karena kita bergerak udah 15 tahun, cukup besar dengan kontur demografi luar biasa, tidak seperti yang lain, Cina bebas malaria karena satu daratan, walau penduduk 1,8 miliar mereka satu daratan. Kita (Indonesia) terdiri 1704 pulau," pungkasnya.
Baca Juga: Orang Tua Penting Tahu! 12 Gejala Malaria pada Anak
Jadi, 2030 Kemenkes targetkan Papua bebas malaria terealisasi, pasti bisa.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek